3 Indeks utama Wall Street turun (15/10), pengangguran di AS mengkhawatirkan

Jumat, 16 Oktober 2020 | 05:56 WIB Sumber: Reuters
3 Indeks utama Wall Street turun (15/10), pengangguran di AS mengkhawatirkan

ILUSTRASI. 3 Indeks utama Wall Street turun, pengangguran di AS mengkhawatirkan. FOTO: REUTERS/Carlo Allegri


WALL STREET - NEW YORK. Indeks S&P 500 di bursa saham New York (NYSE) berakhir turun pada Kamis (15/10) waktu setempat. Kenaikan klaim pengangguran mingguan menambah kekhawatiran investor tentang pemulihan ekonomi yang terhenti. Harapan lebih banyak bantuan fiskal sebelum pemilihan juga memudar.

Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran naik ke level tertinggi dua bulan. Data terbaru ini memicu kekhawatiran bahwa pandemi COVID-19 menyebabkan kerusakan permanen pada pasar tenaga kerja.

Sebuah laporan terpisah menunjukkan aktivitas manufaktur di Negara Bagian New York turun lebih dari yang diharapkan pada bulan Oktober.

"Akan sulit bagi pengangguran untuk membuat kemajuan positif karena kurangnya stimulus," kata Christopher C. Grisanti, kepala strategi ekuitas, MAI Capital Management di Cleveland.

Presiden AS Donald Trump

waBaca Juga: US STOCKS-S&P 500 ends lower as investors eye stimulus impasse

Presiden AS Donald Trump bersedia meningkatkan tawaran kesepakatan bantuan COVID-19 sebesar US$ 1,8 triliun dengan Demokrat di Kongres. Nmaun, gagasan itu ditolak Partai Republik lewat Senator Mitch McConnell.

Indeks volatilitas CBOE, pengukur ketakutan investor, mencapai tertinggi satu minggu dan indeks Wall Street merosot untuk hari ketiga berturut-turut. S&P 500 turun sekitar 3% dari penutupan tertinggi pada 2 September.

Dengan waktu kurang dari 20 hari hingga pemilihan 3 November, Trump dan penantang Demokrat Joe Biden akan mengadakan duel di balai kota pada hari Kamis.

"Yang lebih menggerakkan pasar adalah kristalisasi siapa yang akan memenangkan kursi kepresidenan, dan seberapa dekat persaingan Senat," kata Tom Martin, manajer portofolio senior di Globalt Investments di Atlanta.

Kepresidenan Biden, ditambah dengan Senat Demokrat, kemungkinan akan berarti rencana stimulus fiskal yang lebih besar daripada apa yang akan disetujui Senat Republik. Namun, Biden juga secara luas terlihat di Wall Street kemungkinan akan menaikkan pajak.

Joe Biden

Baca Juga: Joe Biden beberkan isi pembicaraannya dengan investor kawakan Warren Buffett

Fokus juga tertuju pada hasil kuartalan untuk perusahaan Amerika. Ekspektasi pendapatan kuartal ketiga meningkat menjadi penurunan 19%, dari perkiraan penurunan 25% pada 1 Juli, menurut data Refinitiv IBES.

Dow Jones Industrial Average turun 0,07% menjadi berakhir pada 28.494,2 poin, sedangkan S&P 500 kehilangan 0,15% menjadi 3.483,34.

Nasdaq Composite turun 0,47% menjadi 11.713,87.

Volume di bursa AS adalah 8,1 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 9,6 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana

Terbaru