Cermati rekomendasi saham sektor otomotif yang diperkirakan membaik tahun ini

Senin, 18 Januari 2021 | 07:35 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Cermati rekomendasi saham sektor otomotif yang diperkirakan membaik tahun ini


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Penjualan kendaraan merosot di sepanjang tahun lalu. Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara nasional dari pabrikan ke diler (wholesales) merosot 48,35% di pasar domestik menjadi 532.027 unit pada tahun 2020. Sementara penjualan dari diler ke konsumen (penjualan ritel) tumbang 44,55% menjadi 578.327 unit tahun lalu.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony memprediksi, capaian penjualan otomotif pada tahun ini akan lebih baik daripada tahun 2020 sejalan dengan ekonomi yang berangsur kembali pulih. Dengan demikian, kemampuan konsumen dalam membeli kendaraan tentu dapat meningkat.

Lebih lanjut dia melihat prospek sektor otomotif pada tahun ini cukup menarik. “Ditambah juga mobil listrik yang mulai merambah di pasaran dengan harga yang cenderung cukup terjangkau menjadi daya tarik tersendiri,” ungkap Chris, Sabtu (16/1).

Hanya saja Chris mengungkapkan, ada beberapa tantangan untuk sektor otomotif, yakni salah satunya dari sisi perbaikan ekonomi. Selain itu, infrastruktur untuk mendukung mobil listrik yang diharapkan dapat membantu menciptakan iklim yang baik bagi perkembangan mobil listrik ke depannya juga jadi tantangan untuk sektor ini.

Baca Juga: Penjualan mobil turun 48,35% pada 2020, ini prospek saham otomotif pada 2021

Dari jajaran saham-saham otomotif, Chris menilai saham PT Indomobil Sukses Internasional (IMAS), PT Astra International (ASII), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) masih cukup menarik.

Dia bilang, saham IMAS, GJTL, dan AUTO terbilang masih cukup murah dengan masing-masing price to book value (PBV) 0.7 kali, 0.48 kali, dan 0.55 kali. Dari sisi kinerja, dengan kembali membaiknya ekonomi ASII sebagai market share terbesar tentu akan memberikan dampak positif. “GJTL dengan meningkatnya penjualan mobil serta kondisi harga karet saat ini tentu dapat memberikan kinerja yang baik di tahun ini,” tutur Chris.

Chris memberikan rekomendasi buy untuk saham IMAS target harga Rp 1.800 per saham, ASII dengan target harga Rp 8.000 per saham, saham AUTO dengan target harga Rp 1.400 per saham, dan buy saham GJTL dengan target harga Rp 1.500 per saham.

Baca Juga: Ada pelantikan Biden dan RDG BI, begini arah pergerakan IHSG sepekan

Pada penutupan perdagangan Jumat (15/1) saham IMAS melemah sebesar 2,87% ke harga Rp 1.525 per saham, ASII ambles 2,95% ke harga Rp 6.575 per saham, AUTO melemah 1,28% ke harga Rp 1.160 per saham, dan GJTL minus 1,16% ke harga Rp 850 per saham.

Menurut Chris, faktor yang menyebabkan saham-saham automotif melemah pada Jumat (15/1) lantaran memang saham-saham ini sudah naik signifikan, sehingga wajar saja jika ada koreksi sehat. “Rilis data penjualan yang melemah kurang relevan jika dikaitkan dengan penurunan harga saham emiten automotif, dimana penurunan di tahun 2020 terletak di awal tahun sedangkan di akhir tahun penjualan mulai kembali meningkat,” pungkas dia.

Baca Juga: BI diprediksikan menahan suku bunga acuan, begini dampaknya ke IHSG

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru