Marketing sales Ciputra (CTRA) Januari 2021 naik dua digit, ini rekomendasi Maybank

Minggu, 21 Februari 2021 | 16:30 WIB   Reporter: Avanty Nurdiana
Marketing sales Ciputra (CTRA) Januari 2021 naik dua digit, ini rekomendasi Maybank


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membukukan pertumbuhan pra penjualan alias marketing sales dua digit pada Januari 2021. Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Aurellia Setiabudi dalam riset 16 Februari 2021 mengatakan, tren pertumbuhan marketing sales masih akan berlanjut pada tahun ini. 

Maybank Kim Eng memperkirakan, pada tahun 2021 dan tahun 2022 hasil marketing sales CTRA bisa tumbuh masing-masing sebesar 11% dan 12%. Pada tahun 2020, CTRA membukukan marketing sales sebesar Rp 5,5 triliun, turun 10% secara year on year (yoy). 

"Pra-penjualan CTRA yang positif di semester II tahun 2020 tampaknya terus berlanjut hingga tahun 2021, karena prapenjualan CTRA mencatat pertumbuhan secara yoy yang kuat," kata Aurellia. Menurut dia, CTRA akan meluncurkan lebih banyak proyek dalam beberapa bulan mendatang. 

Baca Juga: BI pangkas suku bunga acuan, begini tanggapan Intiland (DILD) dan Ciputra (CTRA)

CTRA juga berencana meluncurkan semua proyek di awal tahun ini. "Kami berharap pemulihan pra-penjualan CTRA akan berkelanjutan dalam jangka menengah karena terus menargetkan terjangkau segmen dimana permintaan tertinggi," ujar Aurellia. 

CTRA baru-baru ini menerbitkan obligasi senilai SGD 125 juta dengan kupon 6,0% jatuh tempo pada tahun 2026. Obligasi tersebut menerima peringkat "B +" dari Fitch Ratings. 

Tingkat kuponnya lebih tinggi dari obligasi yang ada sebesar 4,85% dengan tenor yang lebih lama (empat tahun). Seluruh hasil ditambah kas internal akan digunakan untuk membayar obligasi senilai SGD 150 juta yang akan jatuh tempo pada tanggal 23 September 2021. 

"Dengan ini, kami mengharapkan net gearing CTRA untuk tetap di bawah ambang batas internal 30%," ujar Aurellia.

CTRA dinilai memiliki keahlian dan ekuitas merek yang tak tertandingi. Karena, nama merek CTRA yang kuat mendapat tawaran dari pemilik tanah untuk bekerjasama. "Dengan demikian, ekspansi bisnis CTRA tidak terbatas pada landbank milik sendiri. Sehingga, neraca keuangan CTRA," lebih sehat karena menggunakan strategi unik ini," jelas Aurellia. 

Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) menilai kebijakan LTV akan meningkatkan demand penjualan

Pada tahun 2020, pendapatan dan laba bersih CTRA masing-masing diperkirakan bisa sebesar Rp 7,31 triliun dan Rp 821 miliar. Sedangkan pada tahun 2021, pendapatan CTRA diperkirakan bisa mencapai Rp 7,5 triliun dengan laba bersih Rp 761 miliar. 

"Kami menyempurnakan perkiraan EPS di tahun 2020-2022 yakni -1% / - 8% / + 4% mencerminkan perubahan sentimen campuran pada bisnis properti dan pembiayaan kembali obligasi," terang Aurellia dalam riset. Proyeksi EPS CTRA di tahun 2020 sebesar Rp 44 dan tahun 2021 sebesar Rp 41 per saham. 

Aurellia memberi rekomendasi beli saham CTRA dengan target harga Rp 1.200 per saham. "Risiko utama CTRA menurut pandangan kami adalah tingkat vaksinasi yang lambat dan bisa menghambat pemulihan ekonomi," jelas dia. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana

Terbaru