Pendapatan turun 34%, Mitra Adiperkasa (MAPI) cetak rugi bersih hingga kuartal III

Kamis, 26 November 2020 | 12:25 WIB   Reporter: Kenia Intan
Pendapatan turun 34%, Mitra Adiperkasa (MAPI) cetak rugi bersih hingga kuartal III


LAPORAN KEUANGAN EMITEN -  JAKARTA. Kinerja PT Mitra Adiperkasa Tbk di sembilan bulan pertama tahun ini loyo. Emiten yang memiliki kode saham MAPI itu mengalami tekanan baik dari sisi top line maupun bottom line

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, hingga kuartal III-2020, pendapatan MAPI anjlok 34,01% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 10,17 triliun. Padahal di periode Januari-September 2019, pendapatan perusahaan ritel ini masih mencapai Rp 15,41 triliun. 

Alhasil, MAPI menanggung rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 605,33 miliar. Padahal di periode yang sama tahun lalu, MAPI masih membukukan laba Rp 642,84 miliar. 

Baca Juga: Sektor ritel dan perbankan ikut terdorong katalis positif penerapan PSBB transisi

Pendapatan MAPI menipis karena penjualan dari berbagai segmen juga mengalami tekanan, bahkan hingga dua digit. Penurunan paling signifikan dirasakan pada segmen penjualan retail hingga 42,47% yoy. Segmen yang biasa menjadi penopang ini terkikis menjadi Rp 6,34 triliun dari sebelumnya Rp 11,02 triliun. 

Adapun segmen kafe dan restoran tercatat menurun 34,79% yoy menjadi Rp 1,46 triliun. Setelahnya, disusul segmen departement store yang terkikis 25,44% yoy menjadi Rp 1,44 triliun. Hanya segmen lain-lain yang mampu membukukan pertumbuhan hingga 72,13% yoy menjadi Rp 1,08 juta dari sebelumnya Rp 626,28 miliar. 

Padahal dilihat dari beban-bebannya, MAPI sudah mengupayakan agar ditekan. Misalnya saja, beban pokok penjualan dan beban langsung yang dikikis 26,01% yoy menjadi Rp 5,92 triliun. Ada juga beban usaha yang menipis 22,38% yoy menjadi Rp 4,71 triliun. Akan tetapi, langkah ini memang belum mampu mengimbangi pendapatan MAPI yang menurun dalam. 

Baca Juga: Penjualan berpotensi membaik, prospek Mitra Adiperkasa (MAPI) dinilai menjanjikan

Sekadar informasi, per akhir September 2020 aset MAPI mencapai Rp 18,49 triliun. Jumlah ini meningkat 32,66% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat Rp 13,94 triliun. Sementara itu, liabilitas MAPI naik drastis 84,11% menjadi Rp 12,09 triliun dan ekuitasnya turun 13,18% menjadi Rp 6,40 triliun. 

" Peningkatan aset dan liabilitas ini karena penerapan PSAK73, sewa, yaitu aset hak guna sebesar Rp4,6 triliun dan liabilitas sewa sebesar Rp 4,1 triliun.," jelas Corporate Secretary Eva Andrianie dalam keterbukaan informasi, Rabu (25/11).

 

Selanjutnya: Kinerja emiten ritel tertekan hingga kuartal ketiga, simak rekomendasi sahamnya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru