Dirilis pekan depan, ini beda IDX Industrial Classification (IDX-IC) dengan JASICA

Rabu, 20 Januari 2021 | 20:04 WIB   Reporter: Kenia Intan
Dirilis pekan depan, ini beda IDX Industrial Classification (IDX-IC) dengan JASICA

ILUSTRASI. JASICA masih akan tetap dipertahankan dalam masa trasisi dalam tiga bulan ke depan sejak (IDX-IC) diluncurkan.


BURSA EFEK / BURSA SAHAM - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meluncurkan Indonesia Stock Exchange Industrial Classification atau IDX-IC pada Senin (25/1). IDX-IC akan menggantikan klasifikasi Jakarta Stock Industrial Classification (JASICA) yang berlaku saat ini. 

"JASICA masih akan tetap dipertahankan dalam masa transisi dalam tiga bulan ke depan sejak (IDX-IC) diluncurkan," ungkap Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi dalam acara Edukasi Wartawan Pasar Modal dengan tema IDX Industrial Classification yang digelar secara daring, Rabu (20/1). 

Kepala Unit Pengembangan Produk I Kautsar Primadi Nurahmad mengungkapkan ada perbedaan prinsip klasifikasi di antara keduanya. JASICA menggunakan prinsip klasifikasi berdasar aktivitas ekonomi, sementara IDX-IC menggunakan prinsip ekposur pasar. 

Adapun dari struktur klasifikasinya, JASICA terdiri atas dua tingkatan yakni sektor dan sub-sektor. Di sisi lain, IDX-IC terdiri atas empat tingkat yakni sektor, sub-sektor, industri, dan sub-industri. Mengingat struktur klasifikasi yang berbeda, pengkodean IDX-IC pun akan turut berubah. 

Baca Juga: Klasifikasi baru indeks sektoral BEI, IDX-IC diluncurkan pekan depan

IDX-IC akan terdiri atas 11 indeks sektor, seperti energi, konsumen non-primer, teknologi, barang baku, kesehatan, infrastruktur, perindustrian, keuangan, transportasi & logistik, konsumen primer, serta properti & real estate. Asal tahu saja, jumlah indeks ini bertambah dibanding klasifikasi yang berlaku saat ini, yaitu sembilan indeks sektor dan satu indeks manufaktur. 

Jika suatu perusahaan berganti usaha sehingga klasifikasinya berubah, maka perubahan dilakukan dengan konfirmasi emiten sampai paling lama dua tahun. Pada JASICA, perubahan klasifikasi dibuktikan secara dua tahun berturut-turut. 

Di samping berbagai perbedaan yang ada, JASICA dan IDX-IC sama-sama menggunakan laporan keuangan auditan, laporan tahunan, prospektus IPO, dan kuesioner kepada emiten sebagai sumber informasi. Selain itu, evaluasi dan pengumuman sama-sama dilakukan pada bulan April hingga Juni, sementara masa berlakunya pada bulan Juli. 

Baca Juga: IHSG diramal lanjut menguat pada Kamis (21/1), saham-saham ini bisa dilirik

Dengan pengelompokan yang lebih detail, IDX-IC diharapkan dapat mewadahi perkembangan sektor-sektor perekonomian dan jenis perusahaan tercatat baru. Misalnya saja, bisnis perusahaan klub sepak bola dapat masuk ke klasifikasi fasilitas rekreasi & olahraga dalam IDX-IC.

Selama ini, perusahaan dengan bisnis seperti itu masuk dalam others. Asal tahu saja, dengan menggunakan klasifikasi JASICA terdapat 22 perusahaan yang masuk ke dalam sub sektor klasifikasi others

Selain itu, IDX-IC diharapkan dapat menyempurnakan penilaian risiko bagi portofolio investasi. Di sisi lain, memastikan stakeholders mampu membuat perbandingan perusahaan yang konsisten secara global berdasarkan sektor dan industri. Hal ini bukan mustahil, sebab IDX-IC menyelaraskan klasifikasi yang umum digunakan di bursa efek lain di dunia. 

Kautsar juga mengungkapkan, IDX-IC dapat memberikan peluang untuk penciptaan produk baru seperti indeks, reksadana, dan ETF berbasis sektor dan investor. Dengan tersedianya produk baru, maka IDX-IC dapat memperluas basis investor di pasar modal.

Baca Juga: Jelang penentuan suku bunga BI, IHSG diproyeksikan kembali menguat Kamis (21/1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru