Ini rincian penggunaan dana IPO Hasnur Internasional Shipping

Senin, 26 Juli 2021 | 20:35 WIB   Reporter: Kenia Intan
Ini rincian penggunaan dana IPO Hasnur Internasional Shipping

ILUSTRASI. Hasnur Group, induk usaha Hasnur Internasional Shipping yang akan segara IPO


RENCANA IPO - JAKARTA. PT Hasnur Internasional Shipping siap menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Melalui aksi korporasi ini, emiten yang bergerak di bidang  bidang usaha jasa transportasi laut itu berpotensi mengantongi dana segar sebanyak-banyaknya Rp 157,57 miliar. 

Asal tahu saja, Hasnur Internasional Shipping akan melepas 525,25 juta saham biasa atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. 

Adapun, harga IPO Hasnur Internasional Shipping berada di kisaran Rp 230 hingga Rp 300 per saham. Dus, total dana yang berpotensi dikantongi perusahaan mencapai Rp 120,80  miliar hingga Rp 157,57 miliar.

Corporate Secretary Hasnur Internasional Shipping Dwita Amelilia Lestari mengungkapkan, sebagian besar dana yang dihimpun dari aksi korporasi ini digunakan untuk belanja modal perusahaan. 

"Sebanyak 46% dari hasil IPO untuk belanja modal untuk membeli tiga set armada kapal dan tongkang, dengan indikasi harga senilai Rp 150 miliar," jelas dia, Senin (26/7). 

Baca Juga: Incar dana hingga Rp 157 miliar, Hasnur Internasional Shipping segera gelar IPO

Lebih lanjut Dwita bilang, apabila dana tersebut tidak cukup untuk mendanai pembelian tiga kapal dan kongkang, kekurangannya akan menggunakan dana pihak ketiga yang akan diusahakan setelah IPO. 

Sejauh ini, Hasnur Internasional Shipping telah memiliki dan mengoperasikan 12 set kapal tunda dan tongkang. Kapasitas angkutnya pun bervariasi, mulai dari 7.500 ton hingga 10.000 ton. 

Diharapkan, tiga set armada yang akan dibeli nanti bisa memperbaiki kinerja operasional melalui perbaikan komposisi penggunaan armada antara kapal sewa (rent ship) dan kapal milik sendiri (own ship).

Sekadar informasi, pada tahun 2019, Hasnur Internasional Shipping mencapai total pengangkutan sebesar 6,8 juta metrik ton (MT) kargo batubara. Sementara di tahun 2020, di tengah kondisi pandemi yang memicu kelesuan di beberapa sektor perekonomian, Hasnur Internasional Shipping mengangkut 4,95 juta MT ton kargo batubara. 

"Kami yakin untuk dapat meningkatkan jumlah ini seiring dengan penambahan jumlah armada," imbuhnya. 

Sementara itu, 23% dana hasil IPO perusahaan akan disalurkan ke entitas anak, yakni PT Hasnur Resources Terminal (HRT). Penyaluran tersebut dalam bentuk pinjaman untuk pembelian peralatan guna mendukung rencana pengembangan serta peningkatan fasilitas dalam menjalankan kegiatan usahanya di bidang jasa kepelabuhanan. 

Sementara itu, sisanya yang sebesar 31% dana IPO akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung kegiatan operasional perusahaan. 

Asal tahu saja, selain memiliki anak usaha yang bergerak di jasa kepelabuhan, Hasnur Internasional Shipping juga memiliki anak usaha yang bergerak dalam kegiatan bongkar muat dan jasa kepelabuhan lainnya, yakni Hasnur Mitra Sarana. 

Rencana jangka panjang Hasnur Internasional Shipping 

Dalam jangka panjang, Hasnur Internasional Shipping akan terus menambah jumlah armadanya, khususnya untuk kapal tunda (tug boat) dan tongkang (barge). Manajemen pun menargetkan dapat menyisihkan dana sekitar Rp 350 miliar dalam empat tahun ke depan guna pembelian armada anyar itu. 

Dengan adanya tambahan tujuh armada ini diharapkan, 61%-70% dari total permintaan kargo dapat diangkut menggunakan armada Hasnur Internasional Shipping. Asal tahu saja, pada tahun lalu, armada Hasnur Internasional Shipping mengangkat 43,9% dari total permintaan kargo, sementara lainnya diangkut menggunakan kapal sewa. 

Baca Juga: Jelang IPO, permintaan saham perdana UVCR membludak

Selain itu, Hasnur Internasional Shipping akan merealisasikan operasional Pelabuhan Tanjung Silopo di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Pelabuhan tersebut akan difungsikan sebagai proyek Terminal Reguler dan Khusus Terminal untuk kepentingan multi-cargo. 

Estimasi nilai investasi proyek ini mencapai Rp 30 miliar dan akan dialokasikan untuk lima tahun ke depan. 

Di sisi lan, Hasnur Internasional Shipping juga berniat membangun Terminal Khusus (Tersus) baru di Pelabuhan Tanjung Silopo di Polewali Mandar, Sulawesi Barat yang akan mendukung operasional pelabuhan. 

Rencana pengembangan Hasnur Resources Terminal untuk menetapkan lokasi-lokasi pelabuhan baru yang strategis di wilayah Sulawesi Barat itu akan diintegrasikan dengan anak usaha lainnya, Hasnur Mitra Sarana. Adapun Hasnur Mitra Sarana akan fokus pada kegiatan bongkar muat. 

"Total tambahan investasi pada entitas-entitas anak perusahaan Hasnur Internasional Shipping ditargetkan akan mencapai sekitar Rp 74 miliar dengan perkiraan jumlah kapasitas kargo 260.000 MT pada tahun 2025 mendatang," pungkas Dwita dalam paparan publiknya. 

 

Selanjutnya: Sentimen eksternal masih jadi faktor utama pergerakan rupiah pada Selasa (27/7)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru