Pekan ini, rata-rata nilai transaksi harian di BEI naik 2,63%

Sabtu, 17 April 2021 | 19:00 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Pekan ini, rata-rata nilai transaksi harian di BEI naik 2,63%


BURSA EFEK INDONESIA / BEI -  JAKARTA. Mengawali pekan pertama bulan Ramadan 1442 H atau selama periode 12-16 April 2021, data pasar modal Indonesia menunjukkan pergerakan yang positif.

Rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) meningkat 2,63% menjadi Rp 9,76 triliun di pekan ini, dari Rp 9,51 triliun pada pekan sebelumnya.

Kemudian kapitalisasi pasar turut naik 0,44% selama sepekan menjadi Rp 7.205,771 triliun dari Rp 7.174,001 triliun pada penutupan pasar pekan sebelumnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan ini ditutup positif pada level 6.086,258 atau menguat 0,26% selama sepekan dari level 6.070,209 pada pekan sebelumnya.

Baca Juga: Papan Pengembangan naik 28,36% sejak awal tahun, saham ini bisa dicermati

Sementara itu, perubahan terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa turun sebesar 1,31% menjadi 15,699 miliar saham dari 15,907 miliar saham pada pekan sebelumnya.

“Perubahan juga terjadi pada rata-rata frekuensi harian Bursa selama sepekan sebesar 2,13% menjadi 1.025.495 kali transaksi dari pekan yang lalu yaitu 1.047.771 kali transaksi,” ujar Yulianto Aji, Sekretaris BEI dalam keterangan tertulis, Jumat (16/4).

Sedangkan, investor asing pada Jumat (16/4) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 296,97 miliar. Sepanjang tahun 2021, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 9,737 triliun.

Empat obligasi, dua saham dan satu sukuk resmi dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan ini. Diawali pada Senin (12/4), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Tower Bersama Infrastructure Tahap IV Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 970 miliar. PT Fitch Ratings Indonesia memberikan peringkat AA+idn (Double A Plus) untuk obligasi ini. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.

Baca Juga: Saham-saham di Papan Pengembangan moncer, ini sebabnya

Pada hari yang sama, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) melakukan pencatatan perdana saham di papan utama BEI dan menjadi perusahaan tercatat ke-14 di BEI pada tahun 2021. TAPG bergerak pada sektor consumer non-cyclicals dengan sub sektor food & beverages. Adapun Industri dari TAPG adalah agricultural products dengan sub industri plantations & crops.

Lalu, pada Rabu (14/4), PT Nusa Palapa Gemilang Tbk. (NPGF) melakukan pencatatan perdana saham di papan utama BEI. NPGF menjadi perusahaan tercatat ke-15 di BEI pada tahun 2021. NPGF bergerak pada sektor dan sub sektor basic materials. Adapun industri dari NPGF adalah chemicals dengan sub industri agricultural chemicals.

PT Integra Indocabinet Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Integra Indocabinet Tahap I Tahun 2021 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Integra Indocabinet Tahap I Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI pada Kamis (15/4).

Obligasi dicatatkan dengan nominal sebesar Rp 450 miliar, sementara untuk sukuk dicatatkan dengan jumlah dana sebesar Rp 150 miliar. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan peringkat idA- (Single A Minus) untuk obligasi ini, dan peringkat idA-(sy) (Single A Minus Syariah) untuk sukuk ini. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.

Mengakhiri pekan ini atau tepatnya pada Jumat (16/4), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical Tahap III Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 1 triliun. Hasil pemeringkatan PEFINDO untuk Obligasi ini ialah idAA- (Double A Minus) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.

Baca Juga: IHSG menguat 0,26%, berikut sentimen yang menyetir indeks dalam sepekan

Berikutnya, PT Astra Sedaya Finance menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Astra Sedaya Finance Tahap II Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan dana sebesar Rp 2,5 triliun. PEFINDO memberikan peringkat idAAA (Triple A) untuk obligasi ini dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.

Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 26 emisi dari 20 emiten senilai Rp 29,70 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 479 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 435,16 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 128 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 144 seri dengan nilai nominal Rp 4.179,77 triliun dan US$400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp 6,89 triliun.

Selanjutnya: IHSG naik 0,26% dalam sepekan hingga Jumat (16/4)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru