Wall Street melesat ke rekor tertinggi, S&P 500 naik 1,39% dan Nasdaq lompat 1,97%

Kamis, 21 Januari 2021 | 08:50 WIB Sumber: Reuters
Wall Street melesat ke rekor tertinggi, S&P 500 naik 1,39% dan Nasdaq lompat 1,97%


WALL STREET - WASHINGTON. Wall Street ditutup pada rekor tertinggi usai Joe Biden resmi dilantik sebagai presiden Amerika Serikat ke-46. Rabu (20/1), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,83% menjadi 31.188,38, S&P 500 juga naik 1,39% ke 3.851,85 dan Nasdaq Composite menanjak 1,97% ke level 13.457,25.

Laju bursa saham AS ini ditopang oleh pernyataan Netflix yang memicu reli pada saham-saham yang diuntungkan dengan kebijakan stay at home.

Sepanjang perdagangan tersebut, saham Netflix melonjak 16,85% setelah perusahaan menyatakan tidak perlu lagi meminjam miliaran dolar untuk membiayai acara TV dan filmnya. 

Lonjakan saham dari layanan streaming terbesar dunia ini juga mengerek saham pada grup FAANG, yang berisi Facebook, Apple, Amazon, Netflix dan Google, dengan induk Google, Alphabet Inc menguat 5,36%. 

Baca Juga: Wall Street menguat di hari pelantikan Biden

"Ini adalah hari bagi sektor teknologi yang cukup langka dalam dua atau tiga bulan terakhir karena rotasi siklus sedang berlangsung," kata Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird, di Milwaukee, Wisconsin. Dia menambahkan banyak langkah yang bisa dilacak ke Netflix.

"(Hari ini) hanyalah pengingat bahwa reli saham teknologi masih tetap panjang. Dengan grup FAANG dan beberapa perusahaan teknologi di dalam indeks S&P 500 lainnya masih menjadi penyokong dan diprediksi mengeluarkan kinerja kuartal yang luar biasa di masa mendatang," tambah menambahkan, mengacu pada rencana pengeluaran US$ 1,9 triliun yang diusulkan Biden.

Setelah dilantik menjadi presiden, Biden tidak membutuhkan waktu lama untuk menghapus sejumlah kebijakan di era Donald Trump. Para pejabat mengungkapkan, Biden telah menandatangani 15 tindakan eksekutif terkait berbagai masalah mulai dari pandemi Covid-19 sampai ekonomi hingga perubahan iklim.

"Saya tidak yakin bahwa politik pada hari pelantikan berbuat banyak tetapi yang pasti ekspektasi untuk satu triliun plus stimulus juga menjadi penyokong," tambah Mayfield.

Asal tahu saja, sepanjang kepemimpinan Trump yang berlangsung sejak 20 Januari 2017, indeks Dow Jones telah menguat sekitar 57% dan S&P 500 melesat sekitar 68%. Namun, kinerja indeks saham ini masih di bawah saat periode pertama kepemimpinan Barack Obama dengan Dow Jones melonjak 65% dan indeks S&P yang melesat 75%.

Indeks utama Wall Street mencapai rekor tertinggi dalam beberapa bulan terakhir, dengan blue-chip Dow melonjak sekitar 13% sejak pemilihan presiden pada bulan November. Ini terjadi karena investor bertaruh pada pemulihan ekonomi yang kuat pada tahun 2021 di belakang peluncuran vaksin Covid-19 serta rencana bantuan pandemi yang lebih besar.

Hampir semua dari 11 sektor S&P utama maju dalam perdagangan sore, dengan sektor layanan komunikasi, kebijaksanaan konsumen, dan teknologi di antara yang memperoleh keuntungan terbesar.

Mengakhiri kinerja positif dari saham perbankan besar AS, Morgan Stanley tergelincir 0,2% meskipun membukukan laba kuartalan yang melampaui perkiraan yang didorong oleh kekuatan dalam bisnis perdagangannya.

Baca Juga: Joe Biden resmi jadi Presiden Amerika Serikat (AS)

Indeks bank yang lebih luas merosot sekitar 1,34%, turun untuk hari ketiga.

Di sisi lain, Procter & Gamble Co menaikkan perkiraan penjualan setahun penuh untuk kedua kalinya karena diuntungkan dari permintaan produk pembersih yang didorong oleh virus corona. Namun, sahamnya turun 1,25% setelah memperingatkan bahwa laju penjualan mungkin melambat seiring peluncuran vaksin.

Saham UnitedHealth Group Inc juga merosot 0,38% setelah laba kuartalan perusahaan asuransi kesehatan merosot hampir 38%, terbebani oleh biaya terkait programnya untuk membuat pengujian dan pengobatan Covid-19 lebih mudah diakses oleh pelanggannya.

 

Selanjutnya: Ambil alih krisis AS, Biden: Kita harus hentikan perang tak beradab ini!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru