REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Industri properti di tahan air mulai bergeliat, namun segmen perkantoran masih belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Salah satunya tren bekerja dari rumah yang memberikan efektivitas dan efisiensi dari sisi biaya.
Analis Henan Putihrai Jono Syafei menjelaskan, segmen perkantoran masih cenderung stagnan karena walaupun aktivitas mulai normal kembali tetapi banyak perusahaan telah menetapkan kebijakan WFH/WFA. Menurutnya, selain terbukti efektif juga lebih efisien secara biaya.
"Sehingga, tingkat keterisian perkantoran belum kembali ke masa pre-Covid," kata Jono kepada Kontan.co.id, Selasa (20/9).
Berdasarkan data Colliers, pasar perkantoran masih lesu akibat kondisi kelebihan pasokan. Sehingga rata-rata tingkat okupansi di Central Business District (CBD) saat ini sebesar 72,9% atau turun 1% dibandingkan dengan kuartal I-2022. Sementara di luar CBD relatif stabil, yaitu di angka 75,4%.
Baca Juga: Emiten Properti Masih Tangguh Menghadapi Ancaman Kenaikan Suku Bunga
Namun, Jono memperkirakan tekanan pada pasar perkantoran tidak akan terlalu signifikan melemahkan kinerja emiten properti. Sebab, kontribusinya terhadap pendapatan cenderung kecil.
Dirinya pun menjagokan saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang memiliki neraca kuat serta yang memiliki produk dengan permintaan tinggi dan pendapatan berulang yang stabil.
Selain itu, pemilihan lokasi CTRA yang terdiversifikasi dengan baik terutama pada wilayah penghasil komoditas seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi.
"Kami merekomendasikan beli saham CTRA dengan target Rp 1.500," pungkas Jono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
