Altcoin bisa jadi pilihan alternatif investasi ketika harga Bitcoin terlalu mahal

Selasa, 12 Januari 2021 | 19:17 WIB   Reporter: Hikma Dirgantara
Altcoin bisa jadi pilihan alternatif investasi ketika harga Bitcoin terlalu mahal

ILUSTRASI. Oscar Darmawan


INVESTASI ALTERNATIF - JAKARTA. Setelah Bitcoin jadi incaran alternatif investasi, kini instrumen alternative coin pun mulai jadi incaran. Alternative coin (Altcoin) sendiri adalah salah satu jenis aset kripto, contohnya adalah Ethereum. 

CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan, tren kenaikan Bitcoin dalam beberapa waktu terakhir memang memberi dampak positif terhadap harga altcoin. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa altcoin yang memang merupakan turunan Bitcoin dan fork dari Bitcoin. Ia mengatakan, kenaikan bisa berbeda-beda dan tidak sama persis layaknya Bitcoin.

Oscar mengambil contoh, Ethereum, yang secara tahunan sudah mengalami kenaikan 10 kali lipat dalam setahun terakhir. Tahun lalu, Ethereum masih berada di level Rp 1,7 juta, namun pada tahun ini sudah sempat menyentuh level Rp 17 juta.

“Salah satu faktor kenaikan harga yang paling berpengaruh terhadap Altcoin adalah supply dan demand. Masing-masing Altcoin memiliki fungsi sebagai alat pembayaran di luar negeri dan fungsi utilitas tersebut berbeda-beda. Semakin baik utilitasnya, maka semakin meningkat pula permintaannya,” kata Oscar kepada Kontan.co.id, Selasa (13/1).

Baca Juga: Aspakrindo sambut baik aturan Bappebti soal penetapan daftar aset kripto

Oscar juga bilang, permintaan juga bisa naik ketika investor menganggap bahwa harga Bitcoin sudah terlalu tinggi. Pada akhirnya mereka akan shifting ke aset kripto lain, salah satunya adalah Altcoin.

Lebih lanjut, Oscar menegaskan bahwa setiap mata uang kripto memiliki prospek yang berbeda-beda sehingga prospeknya pun tidak bisa disamaratakan. Namun, salah satu faktor yang punya pengaruh terhadap prospek mata uang kripto adalah inovasi dan cara masing-masing mata uang kripto dalam menguasai pasar aset kripto di seluruh dunia.

Ia mengambil contoh Ethereum yang saat ini sedang berinovasi jadi Ethereum 2.0 dan nantinya akan menyediakan jaringan untuk melahirkan aset kripto lain. Sejauh ini, Ethereum sedang berbenah mengatasi kendala seperti mahalnya biaya transfer atau gas fee dan kendala bug, “Inovasi seperti ini tentunya menarik orang-orang untuk memiliki Ethereum. Saya kira ini juga merupakan momentum dan kemungkinan besar meningkatkan harga Ethereum nanti ke depan,” tambah Oscar.

Terkait pemetaan perilaku investor aset kripto di Indonesia, Oscar mengatakan setidaknya terdapat dua pola besar jika ia berkaca dari perilaku investor di Indodax. Menurutnya, member di Indodax sepertinya sudah banyak memahami bahwa Bitcoin itu selalu naik meski lebih pelan dibandingkan Altcoin. Kebalikannya, Altcoin bisa naik dengan tempo cepat dan turun kembali dalam tempo cepat.

Jadi, ketika investor memang sudah punya skill trading yang mumpuni, menurutnya mereka akan cenderung mengincar Altcoin. Pasalnya, investor bisa memanfaatkan momentum naik-turunnya harga Altcoin.

“Mereka membeli Altcoin saat sedang turun lalu dijual saat harganya sedang tinggi. Mereka mampu melihat peluang dalam pergerakan harga Altcoin yang naik turun drastis dan relatif cepat sehingga keuntungan mereka bisa maksimal,” terang dia.

Oscar menyimpulkan, bagi investor yang ingin berinvestasi secara jangka panjang bisa membeli Bitcoin mengingat harganya yang selalu naik setiap tahunnya. Sementara jika ingin jangka pendek, bisa memilih Altcoin. Namun sebaiknya memang punya pemahaman dan kemampuan yang baik dalam membaca pergerakan pasar.

Terkait aset kripto digital yang direkomendasikan, Oscar mengaku pilihan kembali tergantung dari investornya. Ia memberi tips, jika ingin mengetahui aset kripto favorit, bisa dicek di coinmarketcap.com dan coingecko.com.

Pasalnya, pada website tersebut, ada rating dan juga peringkat aset kriptonya. Lebih detailnya lagi, juga ada data lengkap yang menampilkan data seperti harga, volume di seluruh dunia, marketcap di seluruh dunia dan supply di masing-masing aset kriptonya.

“Bitcoin tentu menjadi raja aset kripto dan memiliki rating yang paling tinggi dan volume yang paling tinggi. Tapi jika ingin melirik Altcoin, bisa cek website kami, di Indodax.academy karena terdapat coin rating. Fungsinya hampir sama, yaitu menjadi referensi analisa fundamental para trader atau member Indodax,” pungkas Oscar.

Selanjutnya: Bappebti terbitkan beleid baru untuk pastikan legalitas aset kripto, ini yang diatur

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru