Semester II-2023, Bisi International (BISI) Optimis Kinerja Bisnis Bakal Lebih Baik

Jumat, 04 Agustus 2023 | 08:30 WIB   Reporter: Diki Mardiansyah
Semester II-2023, Bisi International (BISI) Optimis Kinerja Bisnis Bakal Lebih Baik


EMITEN - JAKARTA. Emiten penjual benih tanaman agrikultur dan pestisida, PT Bisi International Tbk (BISI) optimistis kinerja akan lebih baik di semester II tahun ini. Hal tersebut lantaran musim besar penanaman jagung biasanya akan ada di semester II.

Presiden Direktur PT BISI International Tbk Agus Saputra Wijaya mengatakan, penjualan benih hortikutura sampai dengan semester 1 2023 ini cukup baik.

"Kami bisa mempertahankan pertumbuhan. Namun untuk benih jagung memang masih belum sesuai harapan kami," kata Agus saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (3/8).

"Kami tetap optimis bisa mengejar ketertinggalan di semester II tahun ini, mengingat musim besar penanaman jagung akan ada di semester kedua," sambung dia.

Baca Juga: Hadapi El Nino, Begini Mitigasi Bisi International (BISI)

Agus menerangkan, untuk produk baru BISI saat ini sudah merilis beberapa produk baru benih hortikultura maupun pestisida. Respon market cukup baik, seperti benih melon hibrida Amanda Tavi yang sangat diminati petani melon, kemudian produk fungisida Tricho Plus maupun Paket Anti Ulat untuk komoditas bawang merah yang direspon petani sebagai pengguna juga cukup baik.

Selain itu, kata Agus, manajemen BISI sedang mempersiapkan rilis untuk beberapa produk benih jagung hibrida terbaru, di mana keunggulannya nanti akan lebih superior daripada existing produk BISI yang ada saat ini, baik dari sisi produktivitas maupun ketahanan terhadap hama dan penyakit maupun tingkat adaptasinya.

"Sampai saat ini, kami masih optimis sampai akhir tahun nanti bisa meningkatkan pertumbuhan laba bersih double digit dibanding tahun lalu. Peluang masih ada, kami akan memanfaatkan peluang tersebut sebaik mungkin," tutur dia.

Agus menyampaikan strategi BISI antara lain, strategi promosi dan pengenalan keunggulan produk terus disampaikan ke petani pengguna, karena mereka adalah end user produk BISI.

 

 

Lebih lanjut, Agus bilang bagaimana penggunaan dan teknologi penanamannya sampai dengan penggunaan dosis yang tepat untuk produk agrochemical terus BISI sosialisasikan dengan sebaik-baiknya supaya petani pengguna tidak hanya mendapatkan manfaat produk saja, akan tetapi juga tetap efisien dalam mengelola cost mereka.

Sebagai tambahan informasi, BISI tahun ini memiliki anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp 87 miliar. Selain itu, BISI memiliki tambahan carry over capex sekitar senilai Rp 71 miliar dari anggaran tahun lalu. Dengan demikian, BISI bisa menggunakan capex senilai mencapai Rp 158 miliar hingga Rp 160 miliar tahun ini.

Adapun , capex tersebut akan dialokasikan untuk project BISI yaitu membangun pabrik di Makassar, Sulawesi Selatan. Proyek pembangunan pabrik di Makassar ini bergerak untuk memproduksi pupuk dalam segmen agrochemical perseroan. Estimasinya, proyek ini membutuhkan dana sekitar Rp 196 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru