HARGA EMAS - JAKARTA. Sempat menguat sepekan, kenaikan harga emas diprediksi masih akan berlanjut sepekan ke depan. Untuk itu, investor masih diperkenankan untuk melirik atau masuk ke komoditas safe haven tersebut.
Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan, sentimen terkait stimulus global jadi salah satu faktor kuat yang masih mendorong harga emas naik. Selain itu, harapan akan pemulihan ekonomi 2021, turut menjadi katalis positif.
Sementara itu, Suluh mengungkapkan sentimen pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sempat menekan harga emas ke US$ 1.830 per ons troi, sejalan dengan penguatan dollar AS saat itu. Namun, secara weekly atau mingguan harga emas masih cenderung naik, meskipun masih di level rendah. Mengutip Bloomberg, harga emas spot berada di level US$ 1.855 per ons troi pada Minggu (24/1) atau koreksi 0,77%.
Baca Juga: Rencana stimulus ekonomi AS menopang harga emas
Untuk itu, Suluh menekankan meskipun harga emas sepekan naik, namun belum menunjukkan lonjakan signifikan. Apalagi, level harga saat ini juga masih tertahan di bawa level psikologis US$ 1.900 per ons troi.
"Beli ketika koreksi tidak ada salahnya. Dimana, rentang harga emas spot masih di kisaran US$ 1.810 per ons troi hingga US$ 1.880 per ons troi. Sedangkan untuk emas Antam di rentang Rp 950 per gram hingga Rp 970 per gram," prediksi Suluh kepada Kontan, Minggu (24/1).
Ditambah lagi, yang membedakan emas dengan komoditi lainnya lantaran emas juga masuk kategori instrumen investasi. Alhasil, meskipun harga minyak, CPO dan batubara mengalami penurunan, pergerakan emas tidak melulu sejalan dengan tren harga komoditas lainnya.
Selanjutnya: Antam beberkan fakta penjualan ribuan kilogram emas ke pengusaha Budi Said
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News