REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Tren harga emas yang naik di kuartal I 2023 menjadi katalis positf bagi kinerja PT Bumi Resources Minerals (BRMS) di tahun 2023.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, kinerja BRMS ditopang oleh volume produksi yang naik akibat tambahan kapasitas produksi dari pabrik pengolahan emas kedua BRMS yang selesai pada kuartal III 2022.
“Kenaikan produksi itu berkontribusi pada kenaikan laba bersih BRMS sebesar US$ 7 juta di kuartal IV 2022 itu diapresiasi investor dan memberikan katalis positif untuk BRMS,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (26/4).
Nafan mengatakan, harga emas dunia di tahun 2023 naik akibat adanya kekhawatiran investor akan kemungkinan resesi global.
“Di Amerika Serikat (AS), resesi berpotensi akan terjadi pada kuartal III 2023. Kekhawatiran itu membuat emas jadi instrumen safe haven untuk diakumulasikan oleh para investor,” ungkapnya.
Baca Juga: Kinerja Bumi Resources Minerals (BRMS) Naik pada Kuartal I, Ini Pendorongnya
Di tahun 2023, BRMS dapat memanfaatkan momentum kenaikan harga emas dengan proyeksi peningkatan produksi emas perusahaan.
Menurut Nafan, tren kenaikan kapasitas produksi emas BRMS akan berlangsung hingga tahun 2025, dengan pembukaan pabrik pengolahan emas ketiga berkapasitas 4.000 tpd dan keempat berkapasitas 2.000 tpd.
Pabrik ketiga BRMS dijadwalkan beroperasi pada kuartal I 2024, sementara pabrik keempat BRMS dijadwalkan beroperasi pada kuartal II 2024.
“Tren kenaikan produksi sampai 2025, sehingga kinerja penjualan diharapkan dapat terus naik. Selama BRMS berhasil memanfaatkan kinerja dan average selling price, nanti akan mempengaruhi kinerja bottom line BRMS,” tuturnya.
Nafan memprediksi, rangkaian Pemilu 2024 yang kondusif juga dapat menjadi katalis positif kinerja BRMS di tahun ini. Seperti diketahui, rangkaian Pemilu 2024 sudah akan dimulai di kuartal III 2023.
“Jika stabilitas politik dan keamanan domestik terjaga, investor akan semakin nyaman berinvestasi di sektor pertambangan emas Tanah Air, apalagi di tengah potensi resesi global di tahun ini,” ujarnya.
Selain itu, bergabungnya Grup Salim dengan BRMS juga dilihat dapat menjadi katalis positif bagi kinerja BRMS di tahun 2023.
Sebagai informasi, Agoes Projosasmito diangkat sebagai Presiden Direktur BRMS pada 4 Maret 2022. Agoes diketahui masih menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Amman Mineral Nusa Tenggara.
Sementara, Amman Mineral saat ini tengah membangun smelter untuk mengolah hasil tambang menjadi produk siap ekspor.
Pembangunan smelter tersebut dinilai juga dalam rangka mendukung hilirisasi supaya bisa meningkatkan atau menambah nilai produksi hasil tambang BRMS.
“Ini juga untuk memenuhi kebutuhan hasil tambang di pasar domestik maupun internasional. Hal ini tentu dapat meningkatkan jumlah volume penjualan BRMS, sehingga kinerjanya menjadi positif di tahun ini,” kata Nafan.
Nafan pun merekomendasikan accumulate untuk saham BRMS dengan target harga tertinggi di Rp 193 per saham di tahun 2023.
Baca Juga: Kenaikan Harga Emas Diramal Mendongkrak Kinerja BRMS, Begini Rekomendasi Sahamnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News