Permintaan AS naik, kinerja Integra Indocabinet (WOOD) di kuartal III-2020 cemerlang

Senin, 16 November 2020 | 05:45 WIB   Reporter: Arfyana Citra Rahayu
Permintaan AS naik, kinerja Integra Indocabinet (WOOD) di kuartal III-2020 cemerlang


KINERJA EMITEN - JAKARTA. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) pada kuartal III-2020 membukukan kinerja yang cemerlang. Per September 2020, penjualan bersih WOOD sebesar Rp 751,1 miliar atau tumbuh 74,2% yoy. Adapun pada periode 9 bulan tahun ini, WOOD mencatatkan pendapatan senilai Rp 1,88 triliun atau tumbuh 33,8% yoy.

Halim Rusli, Presiden Direktur PT Integra Indocabinet Tbk menjelaskan pertumbuhan penjualan yang signifikan ini terutama ditopang oleh meningkatnya permintaan pasar AS baik untuk furnitur maupun komponen bangunan. 

"Tingginya permintaan tersebut karena adanya tarif perang dagang, anti dumping dan bea masuk anti subsidi yang diberlakukan pada produk furniture dan komponen bangunan China sehingga pembeli AS dengan cepat mengalihkan sumber suplai mereka dari China khususnya ke Indonesia," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (13/11). 

Lebih lanjut, selain tarif perang dagang, permintaan yang kuat dari pasar AS didorong potensi bea antidumping dan countervailing pada cetakan kayu dan produk pabrik dari Brasil dan China yang akan diberlakukan oleh AS, importir terbesar dari produk ini.Selain itu, AS juga memberlakukan bea masuk antidumping dan countervailing pada lemari kayu dan produk vanities dari China. 

Baca Juga: Penjualan ekspor makin moncer, kinerja Integra Indocabinet (WOOD) naik di kuartal III

Di saat yang sama, AS juga mengalami kekurangan stok produk karena sebelumnya pandemi Covid-19 menghambat aktivitas ekspor. Maka dari itu permintaan kayu ke AS  menjadi lebih besar. 

Maka dari itu, lanjut Halim, dialihkannya sumber supply dari China ke Indonesia  sangat menguntungkan Integra sebagai salah satu eksportir terbesar di Tanah Air.

Halim optimistis tren ini akan terus berlanjut sehingga memberikan peluang besar bagi Integra untuk terus meningkatkan penjualan ekspor AS melalui perluasan pangsa pasar di pasar AS dengan mengambil alih ceruk pasar dari China.

Tak hanya dari ekspor, permintaan dari domestik juga mengalami peningkatan. Hal ini tercermin pada penjualan manufaktur domestik WOOD yang tumbuh 27,5% yoy di 9 bulan tahun ini. 

Dengan rincian segmen furniture tumbuh 5,4% yoy menjadi Rp 139,53 miliar dan segmen komponen bangunan tumbuh 89,1% yoy menjadi Rp 89,79 miliar. Halim bilang peningkatan ini karena pemulihan pasar domestik secara bertahap. 

Asal tahu saja meningkatnya pendapatan WOOD turut menopang penguatan laba bersihnya. Tercatat laba WOOD tumbuh 3,8% yoy menjadi Rp 189,28 miliar. 

Di sisi lain, di periode 9 bulan tahun ini Integra Indocabinet mencatatkan jumlah aset tumbuh 2,33% dibandingkan 31 Desember 2019 menjadi Rp 5,64 triliun. Adapun jumlah liabilitasnya senilai Rp 2,73 triliun dan ekuitasnya Rp 2,90 triliun. 

Selanjutnya: Peluang Ekspor ke Pasar AS Tetap Terjaga, Tiga Emiten Ini Berpotensi Mengerek Kinerja

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi

Terbaru