3 Indeks utama Wall Street ambrol lebih 3% sehari, lonjakan corona global menakutkan

Kamis, 29 Oktober 2020 | 05:00 WIB   Reporter: Hasbi Maulana
3 Indeks utama Wall Street ambrol lebih 3% sehari, lonjakan corona global menakutkan

ILUSTRASI. 3 Indeks utama Wall Street ambrol 3% sehari, lonjakan corona global menakutkan. REUTERS/Carlo Allegri


WALL STREET - NEW YORK. Indeks utama di bursa saham AS jatuh pada hari Rabu (28/10) waktu setempat. Kasus virus corona melonjak secara global dan pemilihan presiden AS minggu depan membuat investor jerih.

Dow Jones Industrial Average turun 943,24 poin, atau 3,43% menjadi 26.519,95, S&P 500 kehilangan 119,65 poin, atau 3,53% menjadi 3.271,03 dan Nasdaq Composite turun 426,48 poin, atau 3,73% menjadi 11.004,87.

Pandemi yang meningkat dan kegagalan Washington mencapai kesepakatan stimulus fiskal sebelum pemilihan 3 November mendorong ketiga indeks saham ditutup lebih dari 3% lebih rendah dalam perdagangan berat.

Bursa AS

Baca Juga: Indeks bursa Wall Street ambles lagi akibat lonjakan kasus corona di AS dan Eropa

Aksi jual dipercepat selama menit terakhir sesi. Dow dan patokan S&P 500 membukukan rekor penurunan satu hari terbesar sejak 11 Juni lalu.

Dua belas negara bagian AS mencetak rekor pasien COVID-19 di rumah sakit. Jerman dan Prancis mengumumkan rencana menutup sebagian besar fasilitas publik selama sebulan ketika pandemi melonjak di seluruh Eropa.

"Jelas virus itu di luar kendali. Ini melonjak, itu buruk," kata Eric Kuby, kepala investasi di North Star Investment Management Corp di Chicago.

Saham hotel, maskapai penerbangan, dan perusahaan terkait rekreasi yang sensitif gejolak COVID-19 merosot. Indeks maskapai penerbangan S&P 1500 turun 4,3%. Indeks energi turun 4,2% karena harga minyak jatuh di tengah kekhawatiran penurunan permintaan bahan bakar yang lebih dalam.

Selain virus corona, kekhawatiran bahwa pemenang pemilu di AS mungkin tidak diumumkan pada malam 3 November juga mendorong aksi jual yang luas.

Penantang Demokrat Joe Biden unggul di atas Presiden Donald Trump secara nasional dengan angka 10 persen, menurut jajak pendapat Reuters / Ipsos, tetapi persaingan lebih ketat di negara bagian, yang akan menentukan pemenangnya.

Baca Juga: Ini faktor penopang IHSG naik tipis 0,31% pekan ini

Para investor mengkhawatirkan berbagai kemungkinan hasil: bahwa pemilu dapat diganggu gugat; sebuah "gelombang biru" memberi Biden kemenangan dan kendali Demokratnya atas Kongres; atau bahwa Trump terpilih kembali, kata Chris Zaccarelli, kepala investasi di Independent Advisor Alliance di Charlotte, North Carolina..

Dari 206 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan pendapatan kuartal ketiga sejauh ini, sekitar 83% telah melampaui ekspektasi, menurut data Refinitiv. Tetapi pendapatan rata-rata diperkirakan turun 14,8% dari tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana

Terbaru