INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) - JAKARTA. Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, sudah ada 45 perusahaan yang ada dalam pipeline pencatatan BEI.
"Terdapat 45 perusahaan dalam pipeline pencatatan BEI dengan perkiraan dana yang dihimpun sebesar Rp 49,5 triliun," papar Nyoman, Jumat (20/1).
Menurut Nyoman, perusahaan sektor konsumen primer dan teknologi paling banyak dalam pipeline pencatatan saham.
Rinciannya, delapan perusahaan dari sektor konsumen primer, lima perusahaan dari sektor bahan baku, satu perusahaan dari sektor konsumen non primer, tiga perusahaan dari sektor energi dan dua perusahaan dari sektor finansial.
Baca Juga: BEI Kantongi 22 Emiten dalam Pipeline Rights Issue
Kemudian dari sektor kesehatan ada empat perusahaan yang sedang antre dan sektor industri ada dua perusahaan.
Selanjutnya ada tiga perusahaan dari sektor infrastruktur, tiga perusahaan dari sektor properti, delapan perusahaan dari sektor teknologi dan enam perusahaan dari sektor transportasi & logistik.
Dari beberapa perusahaan yang tercatat dalam pipeline ada yang menargetkan emisi lebih dari Rp 1 triliun. Ada dua perusahaan dari sektor energi, satu perusahaan dari sektor finansial dan satu perusahaan dari sektor bahan baku.
Sampai saat ini ada 11 perusahaan yang sudah berada di dalam sistem e-IPO, yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (BSMT), PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP), PT Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT), PT Haloni Jane Tbk (HALO) dan PT Hillcon Tbk (HILL).
Selanjutnya ada PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX), PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU), PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ), PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK), PT Vastland Indonesia Tbk (VAST), dan PT Penta Valent Tbk (PEVE).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News