REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Pemerintah telah menempatkan dana bantuan sosial (bansos) ke empat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Himbara yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara tbk (BBTN).
Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma menilai, penempatan dana bansos tidak terlalu memberikan efek positif untuk perbankan Himbara tersebut. “Karena dana tersebut kan disalurkan lagi dan sebetulnya likuiditas perbankan di Himbara sendiri sekarang sangat tinggi,” ungkapnya, Selasa (5/1).
Penyaluran kredit yang melambat membuat rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau loan to deposit ratio (LDR) perbankan Himbara kian longgar, sekarang saja LDR mayoritas perbankan Himbara berada di bawah 85%. Sehingga penempatan dana bansos tak terlalu berpengaruh untuk likuiditas perbankan.
Baca Juga: Prospek saham bank Himbara dinilai ciamik di tahun 2021, ini rekomendasi dari analis
Secara umum, Suria memandang prospek saham perbankan Himbara masih cerah walaupun kinerja melambat pada tahun lalu. Program vaksinasi yang diprediksi bisa meredakan kasus baru Covid-19 menjadi salah satu katalis positif untuk sektor perbankan.
“Jadi misal nanti vaksinasi berjalan dengan baik, orang-orang ada keberanian untuk keluar dan ekonomi bergulir kembali. Sehingga kualitas kredit juga membaik,” tambahnya.
Selain itu, suku bunga rendah juga menjadi katalis positif untuk perbankan, ia bilang suku bunga berpeluang turun lagi pada tahun ini. Adapun risiko untuk sektor ini jika terdapat kendala pada program vaksinasi.
Dari jajaran saham ini, Suria memberikan rekomendasi buy untuk saham BBRI dengan target harga Rp 4.800, BBNI dengan target harga Rp 8.000, BMRI dengan target harga Rp 7.700 dan hold saham BBTN.
Baca Juga: IHSG berpeluang menguat, simak rekomendasi saham BSDE, PTPP dan MNCN untuk Rabu (6/1)
Pada perdagangan Selasa (5/1) saham BBNI menguat 1,96% ke harga Rp 6.500 per saham, BBRI melemah 0,93% ke harga Rp 4.270 per saham, BMRI terkoreksi 1,15% ke harga Rp 6.425, dan BBTN juga melemah 0,55% ke harga Rp 1.810 per saham.
Selanjutnya: Bursa diwarnai net buy investor asing di awal tahun, ini rekomendasi dari analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News