Aktivitas masyarakat kembali menggeliat, emiten atur jurus iklan dan promosi

Rabu, 13 Oktober 2021 | 23:41 WIB   Reporter: Kenia Intan
Aktivitas masyarakat kembali menggeliat, emiten atur jurus iklan dan promosi

ILUSTRASI. PT Siantar Top Tbk


EMITEN - JAKARTA. Pandemi Covid-19 mulai membaik. Aktivitas masyarakat kembali menggeliat seiring dengan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai wilayah.

Berdasar pemberitaan Kontan.co.id, sebelumnya, tingkat kepercayaan konsumen pun kembali meningkat. Asal tahu saja, survei konsumen Bank Indonesia (BI) mengenai Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada September 2021 mencapai 95,5 atau 23% lebih tinggi dari 77,3 pada bulan sebelumnya.

Mencermati kondisi yang mulai membaik ini, emiten PT Siantar Top Tbk (STTP) kembali menggencarkan iklan dan promosi produk-produknya.

"Ketika kondisi kembali normal, kami akan jalankan kembali," jelas Direktur PT Siantar Top Tbk (STTP) Armin kepada Kontan.co.id, Rabu (13/10).

Sebelumnya, manajemen STTP mengaku sempat menekan aktivitas iklan dan promosi selama pandemi Covid-19 berdampak negatif siginifikan ke masyarakat.

Baca Juga: Siantar Top sudah gunakan capex lebih dari 50%, begini rinciannya

Keputusan  tersebut mempertimbangkan hasil aktivitas iklan dan promosi yang berpotensi tidak maksimal, mengingat, masyarakat tengah memiliki fokus lain yakni mengatasi dampak pandemi Covid-19.

Kendati aktivitas iklan dan promosi diminimalisir, Armin bilang porsi biaya untuk iklan dan promosi tidak berbeda jauh dengan biasanya, yakni kurang lebih 5% dibanding penjualan. Ke depan, STTP mengaku masih akan mempertahankan biaya iklan dan promosi di level tersebut.

Lebih lanjut Armin menjelaskan, selama pandemi ada pergeseran aktivitas iklan dan promosi. Berkaca dari pengalaman itu, manajemen STTP akan lebih mengarahkan anggaran iklan dan promosi untuk media sosial seperti Instagram dan Youtube.

Sepengamatan STTP, kini masyarakat lebih sering menggunakan media-media tersebut dibandingkan menonton televisi. Ini menjadi keuntungan tersendiri bagi perusahaan, mengingat biaya iklan di media-media tadi lebih murah dibandingkan memasang iklan di televisi.

Tidak jauh berbeda, Sekretaris Perusahaan PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) Alia Dewi mengungkapkan, berkembangnya digital platform mendorong aktivitas promosi dan iklan dilakukan di Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, bahkan Tik Tok dan Podcast.

"Event juga banyak dilakukan secara virtual seperti beauty class, consumer gathering, launching, live Instagram," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (13/10). 

Baca Juga: Ini alasan Mandom Indonesia (TCID) belum perluas pasar ekspor di 2021

Alia menjelaskan, untuk biaya iklan dan promosi, TCID tidak banyak melakukan perubahan. Mengingat, kondisi ekonomi memang sudah membaik dan menuju pemulihan, akan tetapi manajemen TCID melihat perubahannya belum signifikan.

Hingga kuartal II 2021, rasio biaya iklan dan promosi TCID masih di bawah 5%. Angka ini kemungkinan masih akan dipertahankan ke  depannya, hanya saja proporsi didalamnya kemungkinan bisa berubah tergantung kondisi pasar.

Senada, Direktur PT Kino Indonesia Tbk (KINO) Budi Muljono mengamati, kondisi ekonomi memang sudah mengalami perbaikan tetapi belum pulih sepenuhnya. Oleh karena itu, KINO cenderung melakukan aktivitas iklan dan promosi dengan melihat segmen  yang mulai bertumbuh. 

" Untuk segmen-segmen yang potensial, kami dapat melakukan penambahan kegiatan iklan dan promosi untuk membantu mendorong penjualan namun tentunya dengan tetap melihat kondisi pasar," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (13/10).

KINO akan fokus pada produk-produk dalam portofolio yang berpotensi mengalami kenaikan ke depan. Adapun strategi ini mempertimbangkan kebiasaan masyarakat yang berubah selama pandemi.

Baca Juga: Perbaiki Kinerja Keuangan, Kino Indonesia (KINO) Memacu Penjualan Produk Kesehatan

Sepengamatannya, berbagai kategori seperti kosmetik mengalami penurunan di masa pandemi, sehingga landscape industri menjadi sangat berbeda dan semua biaya harus menyesuaikan.

Sementara untuk TCID, pihaknya akan menggenjot tiga merek utama miliknya yakni Gatsby, Pixy dan Pucelle dalam bentuk aktivitas digital platform. Selain itu, TCID juga akan memberi prioritas iklan dan promosi pada produk-produk baru untuk membangun awareness masyarakat.

Adapun selain memaksimalkan iklan dan promosi, TCID berkomitmen untuk cepat beradaptasi dan inovasi.

" Perubahan akan selalu ada, tapi kondisi pandemi membuat kita harus berubah lebih cepat dan perubahannya sangat masif. Jadi kedepannya kita harus bisa lakukan itu, cepat adaptasi dan inovasi karena konsumen menunggu apa lagi yg bisa ditawarkan oleh produsen," kata Alia.

Armin menambahkan, ke depan STTP tidak akan menggantungkan penjualan hanya pada iklan dan promosi. STTP akan terus memastikan produk-produknya dekat dan mudah didapatkan oleh konsumen. Pihaknya berusaha terus fokus dan memastikan kepuasan konsumen terhadap produk-produk yang tersedia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru