Alasan Infovesta Utama sarankan perbanyak reksadana saham untuk mengawali 2021

Selasa, 05 Januari 2021 | 16:50 WIB   Reporter: Hikma Dirgantara
Alasan Infovesta Utama sarankan perbanyak reksadana saham untuk mengawali 2021


REKSADANA -   JAKARTA. Memasuki Januari di tahun yang baru, investor memiliki ekspektasi positif untuk tahun 2021. Sebelumnya, 2020 merupakan tahun yang penuh gejolak namun juga tahun yang penuh peluang di pasar modal Indonesia untuk mendapatkan imbal hasil investasi yang menarik di tengah resesi ekonomi.

Lalu, bagaimana dengan tahun 2021? Reksadana apa yang menarik untuk dipertimbangkan pada bulan Januari ini? Berikut rekomendasi dan outlook industri reksadana pada Januari dari laporan mingguan Infovesta Utama yang dirilis Senin (4/1).

Mengawali 2021, telah disetujuinya paket bantuan stimulus di Amerika Serikat sebesar US$ 900 Miliar jadi sentimen positif karena diharapkan dapat membawa optimisme terhadap kinerja pasar modal.

Selain itu, dari Indonesia sendiri, sebanyak 3 juta dosis vaksin sudah didistribusikan ke sejumlah daerah dan vaksinasi tahap I (untuk tenaga kesehatan dan petugas publik) rencananya akan dimulai pada pekan kedua atau ketiga Januari 2021.

Baca Juga: Strategi Sucorinvest AM buat 2 produk reksadana pasar uang masuk 5 besar terbaik

Namun, tak hanya sentimen positif, pada saat ini juga terdapat sentimen negatif yang dapat menghambat kinerja pasar modal Indonesia. Katalis tersebut datang dari larangan turis asing untuk masuk ke wilayah Indonesia yang dimulai pada Januari 2021. Belum lagi tingkat kasus Covid-19 yang masih tinggi.

Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan positif di tahun ini, namun investor juga tetap perlu memperhatikan realisasinya apakah sejalan dengan optimisme yang telah ditanamkan.

Sepanjang 2020, kinerja reksadana pendapatan yang tercermin dari Infovesta 90 Fixed Income Fund Index merupakan yang paling tinggi apabila dibandingkan dengan reksadana konvensional lainnya yaitu 10,35%.

Baca Juga: Pasar saham membaik, kinerja investasi asuransi jiwa diramal pulih di tahun ini

Sedangkan, kinerja reksadana saham melalui Infovesta 90 Equity Fund Index masih tercatat negatif sebesar 6,93%. Lalu, apakah reksa dana pendapatan tetap masih menarik?

Tingkat suku bunga pada Januari 2021 diperkirakan masih akan tetap dipertahankan di level terendahnya yaitu 3,75% sehingga masih akan tetap menarik.

Hanya saja, potensi kenaikan reksadana pendapatan tetap lebih terbatas jika dibandingkan dengan reksadana saham yang masih cenderung undervalue. Apalagi, dengan harapan adanya January Effect, yakni anomali yang terjadi di pasar keuangan di mana harga saham cenderung naik di bulan Januari terutama pada saham berkapitalisasi kecil.

Walaupun terdapat potensi kenaikan, investor tetap perlu berhati-hati terhadap koreksi wajar yang akan terjadi di pasar saham. Hal ini seiring IHSG yang telah naik tinggi selama tiga bulan berturut-turut sejak bulan Oktober hingga Desember 2020

Baca Juga: Ini produk reksadana dengan return tertinggi di 2020

Tahun 2021 tentunya akan menjadi tahun perjuangan pemulihan Indonesia untuk keluar dari jurang resesi. Apabila hal ini terjadi dan ekonomi mulai pulih, maka dapat mendorong kinerja reksadana berbasis saham untuk ditutup lebih baik daripada tahun 2020.

Dengan demikian, menu reksadana yang dapat dipertimbangkan oleh investor untuk mengawali 2021 adalah reksadana berbasis saham. Adapun untuk proporsinya juga bisa lebih besar mengingat IHSG yang tertekan selama beberapa hari lalu. Hal tersebut pada akhirnya dapat menjadi peluang investor untuk “mengoleksi” di harga yang lebih murah dengan cara Dollar Cost Averaging atau membeli reksadana secara rutin.

Selanjutnya: Tahun 2021 masih penuh ketidakpastian, reksadana ini bisa jadi pilihan menarik

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru