Analis BNI Sekuritas rekomendasikan beli saham ADHI, ini alasannya

Sabtu, 12 Juni 2021 | 07:00 WIB   Reporter: Achmad Jatnika
Analis BNI Sekuritas rekomendasikan beli saham ADHI, ini alasannya


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dipercaya akan dapat menyelesaikan proyek Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek di tahun 2022. Proyek ini mewakili 18,7% dari order book ADHI saat ini.

Analis BNI Sekuritas Maxi LIesyaputra dalam risetnya yang dirilis pada 10 Juni 2021, melihat bahwa estimasi pendapatan ADHI di tahun 2021 naik 37,4% secara year on year (yoy) ke level Rp 14,9 triliun.

Sementara itu untuk laba bersih diperkirakan naik 1.423,90% yoy ke level Rp 365,28 miliar dari Rp 23,97 miliar.

Pada RUPS pertama 25 Mei 2021, pemegang saham telah menyetujui ADHI untuk menarik utang baru di atas 50% ekuitas dalam rangka turnkey project financing untuk proyek LRT-nya.

KAI diharapkan untuk melakukan pembayaran penuh sebesar Rp 2,2 triliun di tahun 2022. RUPS kedua akan diadakan Jumat, 11 Juni 2021 untuk meminta persetujuan penjaminan utang.

Baca Juga: Jokowi jajal LRT 100 persen bikinan Indonesia

Hingga 21 Mei 2021, progres LRT sudah mencapai 84,6% secara keseluruhan. ADHI mengharapkan di akhir tahun 2021, proyek pembangunan LRT akan selesai 91%-92%. Di kuartal IV 2021, jalur Cawang-Cibubur, jalur Cawang-Dukuh, dan jalur Cawang-Bekasi Timur akan dapat diselesaikan.

 

 

Pembangunan depo LRT juga diperkirakan mengalami kemajuan antara 55%-60% di akhir tahun 2021 dan sepenuhnya selesai pada Maret 2022.

Sedangkan untuk proyek utama ADHI lainnya adalah jalan tol Aceh-Sigli yang telah mencapai penyelesaian 70,2% di bulan Mei 2021, dengan nilai proyek Rp 7,7 triliun, dan diharapkan proyeknya selesai di tahun 2021.

Di kuartal I 2021, ADHI telah membukukan kontrak baru sebesar Rp 2,2 triliun, atau sekitar 8,8% dari target perusahaan di tahun ini. Jenis pekerjaan tersebut disumbang oleh proyek pembangunan sebanyak 46%, proyek jalan dan jembatan 15%, dan proyek infrastruktur lainnya seperti bandungan, bandara, dan EPC (engineering, procurement, and construction) sebesar 39%.

Pencapaian kontrak baru tersebut di luar proyek tol Cisumdawu senilai Rp 1,2 triliun yang telah ditandatangani, dengan kepemilikan yang beragam. Pemerintah menyumbang 60%, BUMN 25%, dan swasta 14%.

Baca Juga: BUMN Karya dengan utang paling kecil, Adhi Karya (ADHI) tidak merestukturisasi utang

ADHI mengharapkan untuk mendapatkan kontrak baru terutama dari proyek jalan tol sebesar 43% dan pembangunan sebesar 20% di tahun 2021. Sisanya diharapkan dari pelabuhan, suplai air minum dan lain-lain.

Maxi merekomendasikan BELI untuk ADHI, dengan target harga Rp 1.490 per saham, karena dipercaya bahwa mereka akan dapat menyelesaikan proyek LRT tepat waktu pada tahun 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru