Analis Rekomendasi Buy Saham TINS Meski Harga Terus Naik, Simak Alasannya

Kamis, 02 Juni 2022 | 08:20 WIB   Reporter: Adi Wikanto, Akhmad Suryahadi
Analis Rekomendasi Buy Saham TINS Meski Harga Terus Naik, Simak Alasannya


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) segera membuka jam perdagangan saham edisi hari ini, Kamis 2 Juni 2022. Sebelum memulai transaksi, simak rekomendasi saham pilihan untuk dibeli hari ini, Kamis 2 Juni 2022.

Salah satu rekomendasi saham pilihan analis hari ini adalah PT Timah Tbk (TINS). Analis rekomendasi investor buy saham TINS pada perdagangan hari ini, Kamis 2 Juni 2022 meskipun dalam sepekan terakhir sudah naik tinggi..

Harga saham TINS pada perdagangan Selasa 31 Mei 2022 ditutup di level 1.900, naik 90 poin atau 4,97% dibandingkan sehari sebelumnya. Dibandingkan sepekan sebelumnya, harga saham TINS telah meningkat 135 poin atau 7,65%.

 

Analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo dalam risetnya rekomendasi beli saham TINS. Harga saham TINS masih berpotensi naik dengan target harga yang sedikit lebih tinggi, yakni Rp 2.800 dari sebelumnya Rp 2.700.

Sentimen positif yang akan menggerakkan harga saham TINS adalah pembayaran dividen. Pembayaran dividen saham TINS sebesar 35% dari laba bersih 2021 yang mencapai Rp 1,3 triliun.

Artinya, pembayaran dividen saham TINS untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 455,97 miliar. Setiap pemegang satu saham TINS akan memperoleh pembayaran dividen senilai Rp 61,22.

Berikut adalah jadwal pembayaran dividen tunai saham TINS:

  •     Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 3 Juni 2022
  •     Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 6 Juni 2022
  •     Cum dividen di pasar tunai: 7 Juni 2022
  •     Ex dividen di pasar tunai: 8 Juni 2022
  •     Tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak menerima dividen (recording date): 7 Juni 2022
  •     Pembayaran dividen tunai saham TINS: 24 Juni 2022.

Sentimen positif lainnya adalah kinerja perusahaan yang bagus pada awal tahun 2022 ini. TINS berhasil mencetak kinerja keuangan yang moncer sepanjang kuartal pertama 2022.

Emiten yang berbasis di Kepulauan Bangka Belitung ini berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 4,4 triliun atau naik 80% secara year-on-year (yoy). Laba bersih TINS pun meroket 5.713% menjadi Rp 601 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang hanya sebesar Rp 10 miliar.

Baca Juga: Hari Ini Tanggal Cum Dividen Saham TBIG, Kapan Jadwal Pembayarannya?

Analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo menilai, lonjakan laba bersih TINS ini merupakan kombinasi antara harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) timah yang jauh lebih baik, baiknya pengendalian biaya, dan biaya bunga yang lebih rendah.

Realisasi laba bersih TINS sepanjang kuartal pertama 2022 berada di atas ekspektasi yang dipasang Ciptadana Sekuritas, yakni mencapai 46,2% dari target akhir tahun. Meski demikian, emiten pelat merah ini mengalami penurunan volume produksi dan penjualan sepanjang tiga bulan pertama 2022.

Produksi bijih timah pada kuartal pertama 2022 tercatat sebesar 4.508 ton atau turun 11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5.037 ton.

Adapun produksi logam timah pada kuartal pertama 2022 juga menurun sebesar 8% menjadi 4.820 Mton. Sebagai perbandingan, realisasi produksi logam timah di periode kuartal pertama 2021 mencapai 5.220 Mton.

Penjualan logam timah milik TINS juga menurun. Tercatat, emiten pelat merah ini membukukan volume penjualan sebesar 5.703 Mton atau terkoreksi sebesar 4% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar 5.912 Mton.

Dari sisi operasional, Thomas meningkatkan estimasi produksi bijih timah untuk tahun ini dan tahun depan masing-masing  sebesar 3,9% menjadi 33.100 MT dan 33.300 MT.

Selain itu, Ciptadana Sekuritas juga meningkatkan estimasi produksi dan volume penjualan timah rafinasi masing-masing sebesar 6,9% dan 6,3% menjadi 32.100 MT-30.800 MT dan 32.300 MT-31.000 MT untuk tahun 2022 dan 2023.

Dengan mempertimbangkan proyeksi operasional baru, Ciptadana Sekuritas juga meningkatkan proyeksi pendapatan TINS masing-masing sebesar 6,7% dan 6,1% menjadi Rp 15,9 triliun dan Rp 16,2 triliun untuk tahun ini dan tahun depan.

Hasilnya, Ciptadana  memproyeksi laba bersih TINS di tahun ini dan tahun 2023 akan menjadi Rp2,10 triliun dan Rp2,18 triliun. “Potensi downside dari rekomendasi ini akan datang dari volatilitas harga timah, kinerja operasional yang lebih rendah dari perkiraan, biaya tunai yang lebih tinggi dari perkiraan dan perubahan peraturan pemerintah,” tulis Thomas dalam riset, Senin (30/5).

Itulah rekomendasi saham TINS untuk perdagangan hari ini, Kamis 2 Juni 2022. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto
Terbaru