Begini Dampak Bagi Kinerja Petrosea (PTRO) Pasca Akuisisi Kemilau Mulia Sakti

Rabu, 02 Agustus 2023 | 07:30 WIB   Reporter: Arfyana Citra Rahayu
Begini Dampak Bagi Kinerja Petrosea (PTRO) Pasca Akuisisi Kemilau Mulia Sakti


EMITEN - JAKARTA. PT Petrosea Tbk (PTRO) telah menuntaskan transaksi pembelian 100% saham PT Kemilau Mulia Sakti (KMS) dengan total nilai transaksi sebesar US$ 90,56 juta. 

Diharapkan dengan aksi korporasi ini, PTRO bisa mengakselarasi strategi jangka panjangnya untuk menjadi mine owner

Sebagai informasi, Kemilau Mulia Sakti adalah pemilik 99% saham PT Cristian Eka Pratama (CEP), perusahaan yang bergerak di bidang operasi penambangan batubara dengan area operasional yang berlokasi di Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur. 

Cristian Eka Pratama telah mulai berproduksi pada bulan Juni 2023 dengan mencatatkan overburden removal volume sebesar 305.600 BCM dan coal production sebesar 6.600 ton sampai dengan akhir Juni 2023. 

Baca Juga: Petrosea (PTRO) Bukukan Kenaikan Pendapatan US$ 273,92 Juta pada Semester I 2023

Presiden Direktur Petrosea, Romi Novan Indrawan menyatakan, akuisisi Kemilau Mulia Sakti akan memberikan dampak positif bagi kinerja di tahun ini khususnya di lini bisnis kontrak pertambangan. 

“Ditargetkan Cristian Eka Pratama (CEP), perusahaan yang bergerak di bidang operasi penambangan batubara siap mencatatkan penjualan batubara di kuartal ketiga 2023 ini,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (1/8). 

Melalui Cristian Eka Pratama pula, PTRO melihat dalam jangka panjang akan menjadi sustainable resources company, seiring dengan bertambahnya produksi batubara setiap tahunnya.

Hingga semester I 2023, PTRO mencatatkan kinerja yang positif. Pihaknya mencatatkan kenaikan pendapatan 32,71% year on year (YoY) hingga akhir Juni 2023 menjadi US$ 273,92 juta dari US$ 206,40 juta pada akhir Juni 2022. 

Pencapaian ini terutama ditopang oleh peningkatan aktivitas operasional di lini bisnis Engineering, procurement, and construction (EPC) dan Kontrak Pertambangan yang masing-masing meningkat sebesar 75,09% dan 29,49% pada periode ini. 

Sementara itu, setelah Petrosea membukukan biaya investasi dan pra-operasi untuk mendukung strategi ekspansi bisnis anorganik dan organik. 

Perusahaan jasa pertambangan ini mencatatkan pertumbuhan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi US$ 10,82 juta, tumbuh 0,46% dari tahun sebelumnya. 

Romi menyebut, selama semester I 2023, Petrseoa telah memperoleh beberapa kontrak. 

Pada lini bisnis EPC telah mendapatkan kontrak untuk rekayasa dan konstruksi untuk mendukung pembangunan pabrik pengolahan tembaga di proyek smelter Manyar yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur. 

 

 

Selain itu, Petrosea terus menjalin kemitraan strategis melalui joint operation dengan Fluor Daniel untuk proyek Mill Optimization milik Freeport Indonesia dengan menyediakan kapabilitas Rekayasa, Pengadaan, Konstruksi, Pemeliharaan (Engineering Procurement and Construction Management/EPCM).  

Sebagai strategi jangka panjang, Romi menyebut, PTRO akan melaksanakan diversifikasi bisnis, digitalisasi, dan dekarbonisasi. 

Pada rencana diversifikasi, Petrosea akan fokus menjadi sustainable resource company sebagai mine owner. Selain itu, melakukan diversifikasi ke mineral lain seperti nikel, tembaga dan emas dengan model bisnis dan model pengiriman yang terus disempurnakan.

Kemudian di sisi digitalisasi dan dekarbonisasi, pihaknya akan terus memanfaatkan teknologi terkini melalui Minerva Digital Platform, termasuk implementasi Remote Operations Center (ROC) di kantor pusat untuk mengoptimalkan operasi, keselamatan, kualitas dan prediktabilitas biaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .
Terbaru