Biaya Konstruksi Metland Naik 10% Akibat Lonjakan Harga Material Bangunan

Rabu, 13 Juli 2022 | 08:15 WIB   Reporter: Amalia Nur Fitri
Biaya Konstruksi Metland Naik 10% Akibat Lonjakan Harga Material Bangunan


EMITEN - JAKARTA. Kenaikan harga material bangunan konstruksi turut membebani emiten properti PT Metropolitan Land Tbk (MTLA). Akibat kenaikan harga yang terjadi belakangan ini, membuat biaya konstruksi atau construction cost Perseroan meningkat sebesar 5% sampai dengan 10%.

"Kenaikan harga bahan baku konstruksi yang terjadi saat ini berimbas pada kenaikan cost construction kurang lebih sebesar 5% sampai dengan 10%," ujar Direktur MTLA, Olivia Surodjo kepada Kontan, Selasa (12/7).

MTLA mencatat kenaikan harga bahan bangunan terjadi pada material besi dan baja ringan sebesar kurang lebih 3%. Lalu semen mengalami kenaikan harga sebesar kurang lebih 10%. Akibat hal tersebut, margin profit MTLA menjadi tergerus.

Baca Juga: MTLA Catat Kenaikan Recurring Income di Semester I 2022

Namun demikian, Olivia mengatakan pihaknya juga belum bisa menaikkan harga jual properti terlalu tinggi. Pihaknya melihat kenaikan bahan pokok, bahan bakar minyak (BBM), hingga inflasi menjadi pertimbangan MTLA untuk tidak mengambil langkah menaikkan harga jual.

"Harga jual properti belum bisa terlalu kami naikkan pada saat ini, karena beberapa pertimbangan seperti inflasi, kenaikan bahan pokok, kenaikan BBM, dan lainnya," sambung dia.

MTLA juga tidak berencana merevisi target marketing sales tahun ini dan tetap pada perencanaan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Tahun ini, MTLA menargetkan marketing sales yang terdiri dari presales dan pendapatan berulang (recurring revenue) sebesar Rp1,8 triliun.

 

 

Sampai dengan Mei 2022 recurring income sekitar 27% dari total marketing sales atau sekitar Rp 607 miliar. Jika dibandingkan periode yang sama dengan tahun lalu ada peningkatan kurang lebih 5%-10%. Adapun target pendapatan tahun 2022 dipasang di atas 20% dan target laba di atas 10% dari tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru