Cetak rugi bersih, begini kinerja Matahari Departement Store (LPPF) di tahun 2020

Kamis, 18 Februari 2021 | 13:00 WIB   Reporter: Kenia Intan
Cetak rugi bersih, begini kinerja Matahari Departement Store (LPPF) di tahun 2020


EMITEN -  JAKARTA. Kinerja PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) di tahun 2020 kurang memuaskan. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan bersih LPPF di tahun 2020 turun 52,9% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 4,8 triliun.

Alhasil, LPPF pun mencetak rugi yang dapat diatribusikan hingga Rp 873,18 miliar. Padahal, pada tahun sebelumnya LPPF bisa mengantongi laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk hingga Rp 1,37 triliun

Berdasarkan keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Rabu (17/2), kinerja lesu LPPF merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang tidak diantisipasi sebelumnya bagi bisnis di seluruh dunia, tak terkecuali Matahari. 

Sepanjang 2020, LPPF juga beroperasi di lingkungan dengan tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi. Lebih lanjut diungkapkan, pada bulan Maret 2020 LPPF menutup sementara hampir seluruh gerai dan baru membuka kembali secara bertahap di Mei. 

Pada pertengahan September, pembatasan yang kembali diberlakukan pemerintah juga mengakibatkan penutupan gerai atau pembatasan jam operasional, serta pembatasan jumlah pelanggan. 

Di tengah kondisi itu, LPPF tetap memastikan keselamatan seluruh pelanggannya dan karyawannya, serta dengan ketat mengikuti berbagai protokol kesehatan. 

Baca Juga: Matahari sebut kinerja penjualan belum akan kembali normal sebelum tahun 2022

Menyiasati kondisi yang dibayang-bayangi pandemi Covid-19, LPPF meluncurkan insiatif digital, termasuk situs jaringan baru Matahari.com, beserta aplikasi berbasis Android dan IOS. 

Selain itu, perusahaan juga memperkenalkan saluran penjualan baru seperti Social Commerce Shop and Talk (WhatsApp), dan di marketplace (Shopee & JD.ID). 

Tahun lalu, LPPF juga mengurangi seluruh beban operasional dengan bernegosiasi dengan pemilik mal untuk pengurangan biaya sewa. Di samping itu, LPPF mengkonsolidasikan seluruh aktivitas Support Centre dalam satu lokasi.

Tahun lalu, LPPF telah menutup 13 gerai format besar yang tidak menguntungkan. Di sisi lain,  perusahaan pun menutup 12 gerai khusus dan mengkonsolidasi bisnis distribusi. 

Akan tetapi, LPPF , anggota indeks Kompas100 ini, tetap membuka tiga gerai format besar baru. Dengan demikian, jumlah jaringan LPPF kini 147 gerai hingga akhir Desember 220

"Kami meyakini bahwa sangat tidak mungkin penjualan akan akan kembali ke normal sebelum tahun 2022," kata Chief Financial Officer LPPF Niraj Jain seperti dikutip dari keterangan resminya. 

Lebih lanjut dia bilang, fokus LPPF saat ini adalah menjaga pelanggan dan karyawan tetap aman sambil bersiap untuk pemulihan yang dapat datang kapanpun. 

Asal tahu saja, LPPF berpegang teguh pada Belanja Aman – 5 Komitmen Matahari, dan melayani pelanggan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Adapun LPPF juga mendapatkan fasilitas bank tambahan senilai Rp 0,5 triliun, di atas fasilitas sebelumnya senilai Rp 1,7 triliun selama kuartal kedua 2020.

 

Selanjutnya: IHSG menanti arah suku bunga BI, simak rekomendasi saham hari ini (18/2)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru