INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) - JAKARTA. PT Dharma Polimetal melihat industri otomotif mulai bangkit dan memiliki potensi pertumbuhan yang besar ke depan. Oleh karenanya, calon emiten yang bergerak di bidang usaha komponen otomotif untuk sepeda motor dan mobil itu optimistis bisa mencetak kenaikan kinerja keuangan hingga dua digit tahun depan.
"Tahun 2022 revenue dan profit kami akan naik sekitar 20%," jelas Direktur Utama PT Dharma Polimetal Irianto Santoso dalam Konferensi Pers Penawaran Umum Perdana Saham Dharma Polimetal yang digelar secara virtual, Senin (23/11).
Sepengamatannya, sektor otomotif mulai menunjukkan pertumbuhan positif menjelang akhir tahun. Di samping itu, Indonesia sesungguhnya masih memiliki ruang pertumbuhan permintaan kendaraan yang besar ke depan.
Menurut pemaparannya, kepemilikan mobil di Indonesia tercatat 77 mobil per 1.000 orang. Berbeda dengan negara tetangga seperti Malaysia yang mencapai 433 mobil per 1.000 orang dan Thailand yang tercatat 281 mobil per 1.000 orang.
Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) raih peringkat ke 7 dalam penerapan ESG
"Pertumbuhan industri otomotif di Indonesia itu bisa 4-5 kali dibanding sekarang. Itu memang tergantung GDP per kapita di Indonesia, tetapi menurut saya itu tinggal menunggu waktu saja," imbuh Irianto.
Optimisme ini juga ditopang oleh peran pemerintah yang mendukung industri otomotif mengingat industri ini salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.
Di sisi lain dana yang dikantongi melalui initial public offering (IPO) diharapkan bisa menjadi penopang kinerja di tahun mendatang. Diungkapkan, momen IPO bisa memperkuat kemampuan R&D dan engineering.
IPO juga dapat meningkatkan kapasitas produksi produk komponen otomotif seiring dengan bangkitnya sektor otomotif nasional tahun ini dan prospek pertumbuhan produk baru di masa mendatang.
Asal tahu saja, mayoritas dana yang dikantongi lewat IPO memang akan dimanfaatkan untuk pembelian mesin-mesin baru. Ekspansi ini dilakukan mengingat Dharma Polimetal telah mengantongi kepercayaan dari pelanggan untuk memproduksi komponen-komponen yang selama ini mengandalkan pemasok dari Jepang.
Baca Juga: Multipolar (MLPL) akan menggelar rights issue 3 miliar saham
Sekadar informasi, calon emiten yang nantinya melantai dengan kode saham DRMA itu akan menerbitkan saham baru sekitar 15% dari jumlah modal yang disetor penuh pada saat IPO atau sebanyak banyaknya 705.882.300 saham.
Harganya ditawarkan sekitar Rp 500 - Rp 620 per saham. Dus melalui aksi IPO ini, Dharma Polimetal berpotensi mengantongi dana Rp 352,9 miliar hingga Rp 437,6 miliar.
Terkait alokasi dana IPO, Dharma Polimetal akan menggunakan sebesar 70% dana yang dihimpun untuk belanja modal dalam rangka ekspansi bisnis perseroan. Kemudian 25% digunakan untuk menambah modal dan kepemilikan anak usaha, dan sisanya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan modal kerja dan kebutuhan lainnya.
Selanjutnya: Bukaka (BUKK) peroleh fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri (BMRI)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News