Profil Emiten INRU: Kinerja Perusahaan Pulp & Kertas hingga Isu Terbaru

Rabu, 03 Desember 2025 | 12:02 WIB
Profil Emiten INRU: Kinerja Perusahaan Pulp & Kertas hingga Isu Terbaru

ILUSTRASI. UMKM peternak lebah madu binaan Toba Toba Pulp Lestari.


Penulis: Bimo Kresnomurti  | Editor: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - Simak profil emiten INRU yang ramai diperbincangkan di media sosial. Bencana alam banjir bandang menerjang wilayah Utara pulau Sumatera. 

Hal ini menimbulkan pertanyaan masyarakat terkait penyebab dari banjir besar yang melanda pulau di ujung Barat Indonesia tersebut.

Salah satu perusahaan yang terimbas isu tersebut adalah PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU). Emiten ini kembali menjadi sorotan karena keberadaan perusahaan yang beroperasi di kawasan yang rentan terhadap bencana ekologis.

Baca Juga: Cek Profil Emiten TOBA, Lini Usaha, hingga Ekspansi Pengelolaan Limbah Terbaru

Melansir laporan Kontan.co.id, pihak INRU membantah menjadi penyebab bencana banjir bandang di Sumatera Utara.

Wilayah Tapanuli dan sekitarnya beberapa kali mengalami banjir besar, memicu perhatian publik terhadap pengelolaan hutan, tata ruang, serta aktivitas industri berbasis lahan.

Lalu, seperti apa profil emiten INRU dari anak usaha, kinerja, hingga kepemilikan? Cek informasi selengkapnya.

Baca Juga: Profil Emiten WIFI Surge: Anak Usaha, Kinerja Keuangan, hingga Rilis Internet Rakyat

Profil PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU)

Melansir dari laman resmi perusahaan, PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) merupakan perusahaan yang bergerak di industri pulp dan kertas, khususnya memproduksi bubur kertas berbahan dasar kayu eukaliptus.

Perusahaan ini mengelola Hutan Tanaman Industri (HTI) sebagai sumber bahan baku, dengan konsesi mencapai sekitar 167.912 hektare di wilayah Sumatra Utara, meliputi kawasan Aek Nauli, Habinsaran, Tapanuli Selatan, Aek Raja, hingga Tele.

Perusahaan ini berdiri pada tahun 1983 dengan nama PT Inti Indorayon Utama sebelum akhirnya berganti menjadi PT Toba Pulp Lestari pada tahun 2001.

Hingga pertengahan 2025, INRU tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan lebih dari 1,38 miliar lembar saham beredar.

Dengan aset dan area operasional yang luas, INRU beroperasi sebagai pelaku besar di sektor kehutanan dan produksi pulp, memasok pasar domestik maupun ekspor.

Baca Juga: Cek Profil Emiten dan Update Petinggi GOTO, Hans Patuwo Jadi CEO Baru

Berikut ini informasi mengenai direksi dan komisaris dari PT Toba Pulp Lestari Tbk.

Direksi INRU

Nama Posisi Terafiliasi
Sandeep Bhalla Direktur Utama Tidak
Jandres Halomoan Silalahi Direktur Tidak
Anwar Lawden, SH Direktur Tidak
Monang Simatupang Direktur Tidak
Niroshan Romesh Silva Direktur Tidak

Komisaris INRU

Nama Posisi Independen
Ignatius Ari Djoko Purnomo Komisaris Utama Tidak
Elisa Ganda Togu Manurung Komisaris Ya
Thomson Siagian, SH Komisaris Ya
Joni Supriyanto Komisaris Ya

Baca Juga: Penawaran Umum IPO Saham RLCO 2 Des 2025, Simak Rekomendasi Analis Sebelum Beli

Kondisi Keuangan & Kinerja Terbaru

Merangkum data dari BEI, pada kuartal I 2025, INRU mencatat pendapatan sebesar USD 17,01 juta, turun sekitar 11 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Beban operasional yang besar dan tekanan biaya menyebabkan perusahaan kembali mencatat kerugian, yakni sebesar USD 3,63 juta, memburuk dari kerugian tahun sebelumnya.

Dari sisi neraca, aset perusahaan per Maret 2025 tercatat sekitar USD 455 juta, mengalami penurunan dibanding akhir 2024. Posisi kas juga melemah, turun dari sekitar USD 416 ribu menjadi USD 291 ribu. Penurunan aset dan likuiditas ini menunjukkan tantangan serius dalam operasional, efisiensi, dan stabilitas bisnis perusahaan.

Singkatnya, kinerja keuangan INRU masih berada dalam tekanan, dengan pendapatan menurun, rugi bersih meningkat, dan aset yang tergerus.

Baca Juga: IPO Saham PJHB Listing di BEI Hari Ini Kamis (6/11),, Cek Profil Perusahaannya

Isu dan Perubahan Terbaru

Memasuki pertengahan 2025, terjadi perubahan besar dalam struktur kepemilikan INRU. Saham perusahaan sempat disuspensi BEI setelah mengalami lonjakan harga yang tidak wajar.

Melansir laman BEI, Allied Hill Limited (AHL), perusahaan investasi berbasis Hong Kong, resmi mengambil alih mayoritas saham INRU hingga mencapai 92,42 persen, menjadikannya pengendali baru perusahaan

Setelah akuisisi ini, porsi saham publik tersisa hanya sekitar 7,5 persen. Pengendali baru kemudian menetapkan tender wajib bagi pemegang saham publik dengan harga penawaran Rp 593 per lembar, memberikan opsi bagi investor untuk melepas saham mereka.

Meski akuisisi ini disebut sebagai bagian dari strategi investasi dan pengembangan, detail rencana bisnis serta arah strategis di bawah AHL belum dipublikasikan secara mendalam.

Perubahan kepemilikan ini menandai fase baru bagi INRU, yang berpotensi membawa restrukturisasi, reformasi operasional, atau perubahan arah bisnis di masa mendatang.

Tonton: Gembong Narkoba Dewi Astutik Ditangkap di Kamboja, Selundupkan 2 Ton Sabu

Selanjutnya: Athletic Bilbao vs Real Madrid: Prediksi, Jadwal, Link Live Streaming Malam Ini

Menarik Dibaca: Banyak Risiko Penyakit Terdeteksi Dini, Ini Pentingnya Rutin Periksa Kesehatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru