Cek Profil Emiten dan Update Petinggi GOTO, Hans Patuwo Jadi CEO Baru

Selasa, 25 November 2025 | 12:32 WIB
Cek Profil Emiten dan Update Petinggi GOTO, Hans Patuwo Jadi CEO Baru

ILUSTRASI. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) / KONTAN/Panji Indra


Penulis: Bimo Kresnomurti  | Editor: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - Simak profil emiten GOTO pasca perubahan CEO Hans Patuwo. Perubahan besar kembali mewarnai perjalanan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) setelah manajemen resmi mengumumkan Hans Patuwo sebagai calon CEO baru menggantikan Patrick Walujo.

Pergantian pucuk kepemimpinan ini menjadi momentum penting bagi GOTO, terutama di tengah fase konsolidasi bisnis, percepatan profitabilitas, dan penguatan fondasi operasional yang mulai terlihat sepanjang 2025.

Dengan rekam jejak Hans sebagai COO sekaligus sosok yang selama ini memimpin transformasi layanan on-demand Gojek, pasar menilai kehadirannya di posisi tertinggi akan membawa arah baru bagi strategi korporasi.

Baca Juga: GOTO & Grab Dekati Kesepakatan Merger, Pemerintah Dapat Golden Share?

Melalui profil perusahaan, struktur kepemilikan, anak usaha, susunan direksi, hingga kinerja keuangan terbaru, kita bisa melihat bagaimana perubahan kepemimpinan ini berpotensi membentuk wajah GOTO ke depan.

Profil Perusahaan

  • Nama resmi: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (kode saham GOTO) 
  • Didirikan: setelah merger antara Gojek dan Tokopedia pada tahun 2021 
  • Kantor pusat: Jakarta, di Gedung Pasaraya Blok M 

Misi: “memberdayakan kemajuan” melalui ekosistem digital yang mencakup on-demand services, e-commerce, pembayaran, layanan keuangan, dan teknologi pedagang. 

Model bisnis: GOTO adalah holding company digital yang mengintegrasikan berbagai lini bisnis, transportasi (Gojek), e-commerce (Tokopedia), jasa pengantaran, fintech (GoTo Financial), dan solusi teknologi. 

Baca Juga: Merger Grab-GOTO Dikonfirmasi: Cek Rekomendasi Beli Saham LQ45 Ini & Target Rp 74

2. Anak Usaha / Entitas Grup (Subsidiaries)

Beberapa anak usaha dan segmen bisnis utama GOTO antara lain:

  • Gojek merupakan platform layanan ride-hailing, delivery, dan logistik on-demand. 
  • Tokopedia sebagai platform e-commerce.
  • GoTo Financial dengan layanan keuangan digital, pembayaran, dan pinjaman. 

Entitas teknologi lainnya seperti solusi pedagang (merchant) dan teknologi infrastruktur yang mendukung ekosistem GoTo.

3. Kepemilikan / Struktur Pemegang Saham

  • Saham GOTO termasuk publik setelah IPO di Bursa Efek Indonesia. 
  • Pemegang saham mayoritas mencakup investor institusi besar seperti SoftBank, Alibaba / ByteDance (terkait Tokopedia), dan mitra strategis lainnya. 
  • Beberapa pendiri awal (seperti Andre Soelistyo, William Tanuwijaya) telah menjual sebagian saham mereka, menunjukkan dinamika kepemilikan yang terus berubah.

Baca Juga: Merger Grab-GoTo: Peluang Emas Investasi Saham GOTO Semakin Layak Beli/Jual?

4. Direksi & Komisaris (Struktur Manajemen)

Berdasarkan struktur terbaru (sebagian dari pengumuman resmi GoTo):

Dewan Komisaris

  • Agus Martowardojo (Komisaris Utama)
  • Winato Kartono, Wishnutama Kusubandio, Pablo Malay, John Aristianto Prasetio, Dirk Van den Berghe, dan Marjorie Tiu Lao (Komisaris Independen).

Direksi

Hans Patuwo dinominasikan sebagai CEO menggantikan Patrick Walujo, namun proses ini masih menunggu persetujuan RUPSLB pada 17 Desember 2025. 

Selain itu, Hans juga menjabat sebagai COO Grup dan Presiden On-Demand Services. 

  • Catherine Hindra Sutjahyo sebagai Wakil Direktur Utama & Deputy CEO. 
  • Sudhanshu Raheja sebagai Presiden GoTo Financial. 
  • Simon Tak Leung Ho sebagai CFO (Chief Financial Officer). 
  • Wuzhen (William) Xiong sebagai CTO (Chief Technology Officer). 
  • Monica Lynn Mulyanto sebagai Chief People Officer. 
  • Ade Mulyana sebagai Direktur Public Affairs & Communications. 
  • R A Koesoemohadiani sebagai Direktur Legal & Corporate Secretary. 

Adapun, pengumuman terkait penerus COO Grup dan Presiden On-Demand Services belum diumumkan oleh GOTO.

5. Keuangan & Kinerja (2025)

Berdasarkan laporan kuartal pertama dan kuartal kedua 2025, berikut poin-poin kinerja utama, dirangkum dari laman BEI.

Q1 2025 (per 31 Maret) 

  • GTV inti (core GTV): Rp 83,22 triliun, naik 54% YoY. 
  • GTV total: Rp 144,56 triliun, naik 24% YoY. 
  • Pendapatan bersih: Rp 4,231 triliun, naik 37% YoY (pro forma). 
  • Adjusted EBITDA: Rp 393 miliar (positif) tercatat signifikan dari rugi di periode yang sama tahun sebelumnya. 
  • Rugi bersih: (–) Rp 276 miliar, menyusut dari kerugian pada tahun lalu. 
  • Arus kas operasi: GoTo mencatat arus kas operasional positif sebesar Rp 301 miliar di Q1. 

Baca Juga: Rekomendasi Saham GOTO Usai Rugi Bersih Turun, Layak Beli?

Q2 2025 (per 30 Juni) 

  • Core GTV: Rp 89,76 triliun, naik 43% YoY. 
  • GTV total: Rp 152,87 triliun, tumbuh 26% YoY. 
  • Net revenue: Rp 4,328 triliun, naik 23% YoY. 
  • Adjusted EBITDA: Rp 427 miliar, membalikkan kerugian dari kuartal sebelumnya. 
  • EBITDA (non-adjusted): Rp 292 miliar positif. 
  • Rugi bersih: (–) Rp 222 miliar, menyusut sangat signifikan (pengurangan 77% YoY). 
  • Kas & Setara Kas: Per 30 Juni 2025, GoTo menyimpan kas, setara kas, dan deposito jangka pendek sebesar Rp 18,2 triliun (sekitar US$ 1,1 miliar).

Sebagai holding company digital, GOTO mengintegrasikan berbagai lini bisnis seperti Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial, didukung oleh struktur manajemen dan kepemilikan yang dinamis.

Itulah informasi menarik profil terbaru emiten GOTO dengan Hans Patuwo hadir sebagai CEO baru.

Tonton: Hans Patuwo Diusulkan Jadi CEO Baru, Saham GOTO Melesat 6,25 Persen

Selanjutnya: Cari Proyeksi Ekonomi 2026? Langganan Business Insight Pakai Subscribe with Google

Menarik Dibaca: 5 Penghuni Kripto Top Gainers 24 Jam, Kaspa yang Melejit 15% Salah Satunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru