KONTAN.CO.ID - Jakarta. Isu merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab kembali menguat. Terbaru, muncul kabar adanya rencana pemberian golden share kepada BPI Danantara sebagai bagian dari pengamanan merger dua perusahaan teknologi tersebut.
Financial Times pada Kamis (13/11/2025) melaporkan bahwa GOTO dan Grab tengah membahas negosiasi strategis senilai US$ 29 miliar, termasuk usulan pemberian saham emas kepada BPI Danantara agar pemerintah memiliki hak istimewa atas entitas hasil penggabungan.
Menurut sumber Financial Times, BPI Danantara digadang-gadang akan memperoleh porsi saham minoritas dengan hak khusus mengawasi unit bisnis di Indonesia.
Baca Juga: Jangan Lupa! Pembayaran Dividen Jumbo Ini Akan Cum Date Besok Senin (17/11)
Golden Share dan Dukungan Politik
Equity Research Analyst Bloomberg Intelligence, Nathan Naidu, menilai langkah golden share memperkuat indikasi bahwa merger GOTO–Grab semakin mendekati kesepakatan dan mendapat dukungan politik.
“Usulan golden share melalui Danantara akan memprioritaskan kesejahteraan mitra pengemudi, terutama setelah adanya protes terkait upah dan asuransi,” tulis Nathan dalam riset, Kamis (13/11/2025).
Nathan menambahkan, keterlibatan pemerintah akan membantu meredakan kekhawatiran publik terkait isu antimonopoli dan perlindungan tenaga kerja. Sebab, GOTO dan Grab menguasai 80%–90% pangsa pasar layanan transportasi daring dan pesan-antar makanan di Indonesia.
Tonton: Harga Emas Antam Naik Tipis Hari Ini (14 November 2025)
Peluang Merger Meningkat
Head of Research Macquarie Capital Indonesia, Ari Jahja, melihat merger ini semakin masuk akal, seiring membaiknya kondisi keuangan GOTO.
“Kombinasi GOTO dan Grab akan menguntungkan pemegang saham utama seperti SoftBank Group karena kinerja Grab dapat menutupi kerugian GOTO,” tulis Ari dalam riset tertanggal 11 November 2025.
Baca Juga: Dari Gocapan, Harga Saham BUMI Melonjak Ke 198, Analis Tetap Rekomendasi Beli!
Transformasi Model Bisnis GOTO
Pengamat pasar modal Hendra Wardana menyebut merger ini berpotensi memperkuat posisi GOTO sekaligus mempercepat langkah menuju profitabilitas.
Menurutnya, Grab yang telah membukukan laba sejak 2023 akan membawa disiplin biaya serta pengalaman manajerial yang lebih matang, sehingga mendorong efisiensi operasional dan optimalisasi ekosistem.
“Bagi investor, rencana merger menjadi katalis positif. Tak heran bila saham GOTO melonjak setelah kabar merger mencuat,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (13/11/2025).
Hendra menilai, jika penggabungan ini terealisasi, GOTO berpeluang berubah dari saham ‘burn rate’ menjadi ‘profit maker’, sekaligus menjadi simbol kebangkitan sektor digital Indonesia.
Secara teknikal, Hendra melihat tren jangka pendek saham GOTO berada di posisi positif dengan target Rp 72 dan Rp 90, serta merekomendasikan trading buy selama harga berada di atas Rp 60 per saham.
Selanjutnya: IHSG Menguat pada Jumat (14/11/2025) Pagi, BUMI, UNVR, GOTO Jadi Top Gainers LQ45
Menarik Dibaca: Promo Gokana x Blu 11-14 November, Nikmati Menu Favorit dan Dapatkan Cashback 50%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News