EMITEN - JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mencatat perolehan laba tahun 2022 sebesar Rp 1,21 triliun, atau naik 63% dibandingkan laba tahun 2021 lalu sebesar Rp 739,6 miliar yang didorong oleh kenaikan penjualan crude palm oil (CPO) dan produk kayu.
Sepanjang tahun 2022 lalu, DSNG membukukan penjualan sebesar Rp 9,63 triliun, naik 35% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 7,12 triliun. Segmen kelapa sawit memberikan kontribusi sebesar 84% atau Rp 8,12 triliun. Penjualan kelapa sawit tersebut naik 40% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 5,79 triliun menyusul kenaikan volume penjualan CPO dan harga rata-rata CPO perusahaan.
Dari segmen usaha produk kayu, DSNG menghasilkan penjualan tahun 2022 sebesar Rp 1,52 triliun, naik 14% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 1,33 triliun, yang terutama berasal dari kenaikan volume penjualan dan harga rata-rata produk panel.
Baca Juga: Pada Tahun Ini, Dharma Satya Nusantara (DSNG) Targetkan Produksi CPO Naik 10%
Direktur Utama DSNG, Andrianto Oetomo menjelaskan, pertumbuhan kinerja finansial DSNG yang signifikan pada tahun 2022 sebagian besar didorong oleh tingginya harga minyak sawit sepanjang tahun 2022 serta kenaikan volume penjualan CPO seiring produksi Tandan Buah Segar (TBS) perusahaan yang berangsur normal setelah 24 bulan sebelumnya masih terdampak gejala El-Nino.
DSNG pun menikmati windfall dari kenaikan harga CPO yang terjadi pada tahun 2022, yang mana tercatat sebagai harga CPO tertinggi sepanjang sejarah.
"Selain itu, volume ekspor dan harga produk kayu DSNG juga cukup tinggi seiring dengan kembali aktifnya sektor konstruksi di negara tujuan ekspor utama pasca pandemi,” ujar dia dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/3).
DSNG mencetak perolehan EBITDA sebesar Rp 3,02 triliun, naik 56% dibandingkan EBITDA tahun 2021 sebesar Rp 1,94 triliun dengan margin EBITDA sebesar 31% yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 sebesar 27%. Sementara Core Profit DSNG pada tahun 2022 tercatat naik siginifikan sebesar 73% menjadi Rp 1,32 triliun dari sebelumnya Rp 761,8 miliar pada tahun 2021.
Dari sisi operasional, DSNG menghasilkan total produksi TBS sepanjang tahun 2022 mencapai 2,2 juta ton, naik 14% dibandingkan tahun 2021. Kenaikan produksi TBS tersebut mendorong peningkatan produksi dan penjualan CPO tahun 2022 masing-masing tercatat sebesar 640.000 ton atau naik 18% dibandingkan produksi dan penjulan CPO tahun 2021. Harga rata-rata CPO DSNG pada tahun 2022 tercatat sebesar Rp 11,2 juta per ton, naik 21% dibandingkan harga rata-rata CPO tahun 2021 sebesar Rp 9,2 juta per ton.
DSNG juga mendapatkan kenaikan volume penjualan Palm Kernel Oil (PKO) tahun 2022 sebesar 26% menjadi 39.000 ton dibanding 31.000 ton pada tahun 2021. Harga PKO DSNG tahun 2022 juga naik 6% menjadi Rp 17,5 juta per ton dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 16,5 juta per ton.
Segmen usaha produk kayu DSNG juga mencatat kinerja operasional yang baik sepanjang tahun 2022, khususnya produk panel. Pada tahun 2022, volume penjualan panel DSNG meningkat 6% dengan harga jual rata-rata melonjak 21% menyusul adanya peningkatan permintaan dari Jepang dan strategi mixed product untuk produk panel yang memiliki nilai tambah.
Di sisi lain, volume penjualan engineered flooring DSNG mengalami penurunan marjinal sebesar 2% menjadi 1,117 juta m2 seiring melambatnya perekonomian Kanada dan Amerika Serikat. Namun, harga jual rata-rata produk tersebut pada tahun 2022 masih lebih tinggi 6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News