Film KKN di Desa Penari Jadi Pendongkrak Kinerja, Ini Rekomendasi Saham FILM

Senin, 13 Juni 2022 | 15:05 WIB   Reporter: Hikma Dirgantara
Film KKN di Desa Penari Jadi Pendongkrak Kinerja, Ini Rekomendasi Saham FILM


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Film KKN di Desa Penari berhasil menjadi film Indonesia tersukses sepanjang sejarah. Tercatat, sebanyak 8,9 juta penonton telah menyaksikan film besutan PT MD Pictures Tbk sehingga mendapuknya sebagai film Indonesia paling laris sepanjang masa.

Analis Samuel Sekuritas Farras Farhan meyakini, kesuksesan KKN di Desa Penari akan menjadi katalis positif bagi kinerja MD Pictures pada kuartal II-2022. Menurutnya, emiten bersandi FILM ini berpotensi mendapatkan pendapatan pada segmen cinema di kuartal II-2022 sebesar Rp 43 miliar.

Adapun, pada kuartal I-2022 silam, FILM berhasil membukukan pendapatan pada segmen cinema sebesar Rp 39 miliar atau naik 1.792% secara year on year (yoy). Sementara keseluruhan pendapatan tercatat sebesar Rp 62 miliar.

Baca Juga: KKN di Desa Penari Tembus 9 Juta Penonton, Film Terlaris di Indonesia Usai Endgame

Farras menyebut, perolehan tersebut didorong oleh pencapaian dua dari tiga film milik MD Pictures yang meraih predikat blockbuster dengan akumulasi total penonton pada kuartal I-2022 sebanyak 4.2 juta.

Pada periode tersebut FILM juga berhasil menumbuhkan EBITDA-nya menjadi Rp 50 miliar dengan margin EBITDA yang juga meningkat menjadi 79.9%. Namun, laba bersih FILM justru turun menjadi Rp 11 miliar alias susut 41,3% dari perolehan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.

“Namun, dengan kesuksesan FILM dalam mencetak blockbuster yang konsisten di 2022 ini, kami mengubah proyeksi pendapatan cinema kami di tahun ini menjadi Rp 210 miliar,” kata Farras dalam risetnya pada 9 Juni 2022.

Di satu sisi, ia menurunkan proyeksi pendapatan FILM dari segmen digital menjadi Rp 254 miliar akibat dari fokus FILM untuk menguatkan aspek kompetitifnya di segmen cinema.

FILM juga akan melaksanakan Rights Issue di tahun ini dengan rencana penerbitan 1.9 miliar lembar saham. Farras menghitung, apabila diasumsikan menggunakan harga Rp 1.300 per lembar, maka FILM berpotensi mendapatkan dana sebanyak Rp 2,4 triliun yang dapat digunakan untuk pengembangan lebih lanjut channel distribusi FILM.

Baca Juga: KKN di Desa Penari Kalahkan Film Spider-Man 3 dan Avengers: Infinity War di Indonesia

“Kami melihat FILM dapat mencetak pendapatan tahun ini sebesar Rp 496 miliar dengan EBITDA sebesar Rp 392 miliar. Sementara untuk laba bersihnya bisa mencapai Rp 138 miliar,” imbuhnya.

Oleh karena itu, dengan berbagai katalis tersebut, Farras pun mempertahankan rekomendasi beli untuk saham FILM dengan target harga yang lebih tinggi, yakni Rp 2.000 per saham (sebelumnya Rp 1.350).

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru