FKS Food Sejahtera (AISA) Berharap Mampu Meningkatkan Kinerja Keuangan Tahun Depan

Jumat, 02 Desember 2022 | 06:30 WIB   Reporter: Dimas Andi
FKS Food Sejahtera (AISA) Berharap Mampu Meningkatkan Kinerja Keuangan Tahun Depan


EMITEN - JAKARTA. PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) berharap dapat memperbaiki sekaligus meningkatkan kinerja keuangannya pada tahun 2023. Produsen makanan ini tengah dihadapkan oleh tantangan kenaikan harga energi dan bahan baku.

Sebagai informasi, FKS Food Sejahtera mengalami rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp 39,43 miliar per kuartal III-2022. Padahal, per kuartal III-2021 lalu perusahaan mampu mencetak laba bersih Rp 17,93 miliar. Untungnya, penjualan neto FKS Food Sejahtera sanggup tumbuh 29,18% year on year (YoY) menjadi Rp 1,31 triliun hingga kuartal III-2022.

Country Head FKS Group Yanuar Samron mengaku, pihaknya cukup terdampak oleh kenaikan harga BBM pada awal September lalu yang merembet pada membengkaknya biaya distribusi produk perusahaan.

Baca Juga: Jaminan Kredit Sindikasi Disetujui, Simak Target FKS Food Sejahtera (AISA) Tahun ini

Belum lagi, sepanjang tahun ini FKS Food Sejahtera juga merasakan kenaikan harga berbagai bahan baku yang terjadi secara global, misalnya gandum dan kedelai. Kenaikan ini dibarengi oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

"Komponen beban kami cukup sensitif terhadap kenaikan harga BBM maupun bahan baku," ujar Yanuar ketika berkunjung ke Redaksi KONTAN, Kamis (1/12).

Di sisi lain, FKS Food Sejahtera tidak bisa menaikkan harga jual produk secara agresif kepada konsumen akhir untuk mengkompensasi peningkatan beban yang ada. Makanya, emiten ini berupaya lebih gencar lagi melakukan efisiensi di segala lini usaha.

FKS Food Sejahtera juga tetap berinovasi melalui peluncuran varian baru seperti Taro Tempe dan Bihunku Korean Series di tahun ini. "Kami merilis bihun khas Korea karena menyesuaikan tren masa kini," imbuh Yanuar.

Selain Taro dan Bihunku, FKS Food Sejahtera memiliki beberapa merek produk makanan seperti Bihun Superior, Mie Superior, Mie Ayam 2 Telor, Mie Kremezz, hingga Gulas permen gula asam.  

Terlepas dari itu, Manajemen FKS Food Sejahtera tetap optimistis dengan prospek bisnisnya di masa depan. Lantas, untuk tahun 2023 nanti perusahaan ini mengincar penjualan neto mencapai Rp 2 triliun. FKS Food Sejahtera turut berharap bisa secepat mungkin kembali meraih laba bersih.

Menurut Yanuar, kunci untuk meraup laba bersih adalah peningkatan performa operasional. Oleh karena itu, FKS Food Sejahtera bakal melakukan perbaikan peralatan-peralatan produksi sehingga utilitas pabriknya meningkat. Namun, ia tidak menjelaskan besaran capital expenditure (capex) atau belanja modal FKS Food Sejahtera untuk kegiatan tersebut.

"Perbaikan peralatan pabrik sebenarnya sudah direncanakan sejak awal 2020, tapi tertunda karena efek pandemi," katanya.

 

 

Manajemen FKS Food Sejahtera yakin harga bahan baku akan lebih stabil di tahun depan. Bahkan, peluang penurunan harga bahan baku cukup terbuka apabila konflik geopolitik Rusia-Ukraina mereda.

Seluruh jaringan rantai pasok yang ada di FKS Group akan dioptimalkan untuk mengamankan ketersediaan bahan baku produk makanan perusahaan. "Jadi, bahan baku produk AISA diperoleh dari FKS Group sendiri, karena kami punya lini usaha perdagangan bahan makanan," terang Yanuar.

Meski kontribusinya masih mini, FKS Food Sejahtera akan memaksimalkan potensi penjualan ke pasar ekspor. Sejauh ini, perusahaan tersebut telah melakukan ekspor produk ke China dan Asia Selatan. Prospek ekspor di tahun depan diperkirakan tetap menjanjikan sekalipun China masih memiliki kebijakan penanganan pandemi yang ketat. Produk FKS Food Sejahtera pun diklaim mendapat apresiasi dari konsumen luar negeri.

"Kami perlu melakukan penyesuaian rasa dan branding pada produk-produk perusahaan yang akan diekspor," tandas Yanuar.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .
Terbaru