GOTO Sudah Kantongi Izin untuk Gelar Private Placement, Kapan akan Direalisasikan?

Jumat, 09 Desember 2022 | 05:50 WIB   Reporter: Yuliana Hema
GOTO Sudah Kantongi Izin untuk Gelar Private Placement, Kapan akan Direalisasikan?


EMITEN - JAKARTA. Rencana PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) untuk menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement tak kunjung terealisasi. 

Padahal, emiten teknologi ini telah mengantongi restu dari Rapat Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 28 Juni 2022 untuk melakukan aksi korporasi ini. 

Sekretaris Perusahaan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk R. A. Koesoemohadiani mengatakan, GOTO akan melakukan private placement maksimal 10% dari modal ditempatkan dan disetor.  

Baca Juga: Kas Makin Tipis, Gojek Tokopedia (GOTO) Fokus Perketat Efisiensi

Artinya, bisa melepas sebanyak-banyaknya 118,43 miliar lembar saham dengan batas akhir persetujuan para pemegang saham ini jatuh pada Juni 2023 mendatang. 

"Berdasarkan persetujuan pemegang saham perusahaan, perseroan dapat melaksanakan PMTHMETD  tersebut kapanpun sampai dengan Juni 2023,” jelas dia dalam paparan publik, Kamis (8/12). 

Sampai saat ini pun, wanita yang biasa dipanggil Diani ini menyebut GOTO masih melakukan kajian terkait waktu pelaksanaan dari aksi korporasi ini. 

Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy menilai opsi GOTO untuk melakukan private placement ini akan sulit dilakukan. 

"Private placement menjadi lebih sulit setelah periode lock up selesai seperti saat ini," jelas dia kepada Kontan.co.id, Kamis (8/12).

Baca Juga: Terungkap! GoTo Incar Masuk Konstituen Indeks Global di 2023

Menurutnya salah satu langkah terbaik buat GOTO ini hanya melakukan efisiensi baik dari promo hingga karyawan. 

Perlu diingat kalau GOTO mengurangi promo ada kemungkinan pangsa pasar akan berkurang. 

"Growth akan dikorbankan untuk bottom line," tandasnya. 

Sebagai pengingat, rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih GOTO membengkak 75,49% secara tahunan  menjadi Rp 20,32 triliun di akhir kuartal ketiga 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi
Terbaru