Green bond Star Energy, anak usaha Barito Pacific (BRPT), oversubscribed 3,5 kali

Kamis, 15 Oktober 2020 | 07:35 WIB   Reporter: Akhmad Suryahadi
Green bond Star Energy, anak usaha Barito Pacific (BRPT), oversubscribed 3,5 kali


OBLIGASI - JAKARTA. Star Energy Geothermal Salak, Ltd dan Star Energy Geothermal Darajat II Limited, anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menerbitkan green bonds senior yang dijamin senilai US$1,11 miliar.

Obligasi ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu US$ 320 juta, dengan tingkat kupon sebesar 3,25%, dengan jangka waktu 8,5 tahun (jatuh tempo pada April 2029) dan US$790 juta dengan tingkat kupon sebesar 4,85%, dengan jangka waktu 18 tahun (jatuh tempo pada Oktober 2038). Kedua tahap tersebut akan dicatat pada Singapore Exchange Securities Trading Limited.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id,  CEO Star Energy Geothermal Group Hendra S. Tan menyatakan, penawaran green bond 2020 oleh Star Energy Geothermal Salak Ltd dan Star Energy Geothermal Darajat II adalah yang terbesar yang pernah dihimpun oleh Star Energy Geothermal Group hingga saat ini.

Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) berencana merger dengan anak usaha, apa tujuannya?

Di tengah pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung, green bonds yang diterbitkan entitas anak Barito ini mengalami kelebihan permintaan sebanyak 3,5 kali. Menurut Hendra, hal ini menunjukkan keinginan investor untuk mendukung perubahan progresif di Indonesia menuju sektor energi yang lebih ramah lingkungan.

“Kami sangat mengapresiasi minat yang tinggi dari investor global karena ini menunjukkan kepercayaan yang diberikan dalam tata kelola dan kemampuan operasional Star Energy,” tulis Hendra dalam keterangan resminya, Rabu (14/10).

Sebelumnya, lembaga pemeringkat Moody’s menyematkan peringkat Baa3 untuk surat utang ini, sementara lembaga pemeringkat Fitch Ratings menyematkan peringkat BBB-, dengan prospek stabil. Adapun dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk pembayaran kembali pinjaman yang ada, termasuk biaya yang timbul atas pembayaran kembali tersebut.

Hasil penerbitan surat utang ramah lingkungan ini juga akan  digunakan untuk pendanaan debt service reserve account (DSRA) dan major maintenance reserve account (MMRA) serta keperluan korporasi umum yang berkaitan dengan operasi panas bumi Salak dan Darajat.

Adapun Credit Suisse, DBS Bank Ltd, dan Deutsche Bank merupakan Joint Global Coordinator untuk transaksi ini, dan didampingi oleh Barclays sebagai Joint Bookrunners dan BPI Capital sebagai Co-Manager.

Untuk diketahui, green bonds ini merupakan penawaran kedua dari green bonds oleh Star Energy Geothermal Group. Pada April 2018, Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Limited menerbitkan US$ 580 juta green bonds senior yang dijamin dengan tenor 15 tahun (jatuh tempo pada April 2033).

 

Selanjutnya: Butuh modal kerja, Chandra Asri Petrochemical (TPIA) terbitkan obligasi Rp 600 miliar

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat
Terbaru