Harga emas kembali ke tren naik di sisa tahun, ini 3 sentimen pemicunya

Kamis, 28 Oktober 2021 | 19:00 WIB   Reporter: Achmad Jatnika
Harga emas kembali ke tren naik di sisa tahun, ini 3 sentimen pemicunya


HARGA EMAS - JAKARTA. Di akhir tahun 2021, harga emas diperkirakan kembali dalam tren kenaikan. Ada tiga katalis yang diperkirakan akan mempengaruhi harga emas ke depan, yakni Deepavali atau Diwali, tapering off, dan windows dressing.

Analis Rifan Financindo Berjangka, Lisa Usfie, menilai harga emas kembali akan melonjak di tiga momen tersebut. Seperti di momen menjelang hari raya Deepavali yang diperkirakan permintaan emas kembali tetap tinggi meskipun masih dalam situasi pandemi.

“Deepavali yang jatuh pada tanggal 4 November tahun 2021 diramalkan akan mengerek harga emas menuju ke level US$ 1.800 per ons troi,” kata Lisa dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (28/10).

Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 930.000 per gram pada hari ini (28/10)

Untuk sentimen tapering off, ia melihat Amerika Serikat (AS) masih mengamati data lapangan kerja dan data inflasi AS. Di momen ini menurut Lisa emas akan turun sampai di kisaran US$ 1.700 per ons troi - US$ 1.740 per ons troin, tetapi setelah itu akan rebound di akhir November 2021 menuju level US$ 1.830 per troi ons – US$ 1.860 per troi ons.

“Aroma kenaikan harga emas telah dimulai sejak minggu kedua Oktober tahun ini. Dari level harga US$ 1.700 per troi ons, kini emas terus menyundul ke level US$ 1.800 per troi ons,” katanya.

Selain itu, secara historis, setiap akhir tahun ia melihat emas berjangka dipastikan memiliki peluang keuntungan yang tinggi. Dalam pandangannya, menjelang perayaan Deepavali, investor bisa mengambil posisi beli karena harga emas biasanya menguat.

Lalu, setelah Diwali, menuju windows dressing emas akan terdorong turun dengan positifnya harga saham.

Baca Juga: Harga saham ANTM & BUMI memerah di sesi pertama bursa Kamis (28/10)

Ia menyarankan tetap untuk mengambil posisi beli dan menahan posisi hingga pergantian akhir tahun. “Emas akan kembali mengudara seiring adanya January Effect di awal tahun dan perayaan Imlek,” pungkas Lisa.

Untuk saat ini, menurut Lisa pelemahan nilai tukar dolar AS yang terkoreksi di minggu lalu menjadi penyebab emas menguat. Sehingga, di akhir tahun ia perkirakan emas akan ditutup di atas level US$ 1.810 per troi ons.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru