Harga Melorot Di Bawah 300, Analis Rekomendasi Beli Saham BUKA, Simak Alasannya

Selasa, 13 September 2022 | 08:25 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Harga Melorot Di Bawah 300, Analis Rekomendasi Beli Saham BUKA, Simak Alasannya


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) segera membuka jam perdagangan saham edisi hari ini, Selasa 13 September 2022. Salah satu saham yang layak dicermati pada perdagangan hari ini adalah saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).

Analis rekomendasi beli saham BUKA. Padahal, harga saham BUKA sedang tren melemah. Kenapa?

Harga saham BUKA pada perdagangan Senin (12/9/2022) ditutup stagnan di level 290. Sempat bergerak di level di atas 300, harga saham BUKA terus melorot pada semester II 2022 ini.

Dalam perdagangan 5 hari terakhir, harga saham BUKA terakumulasi naik 4 poin atau 1,40%. Namun Sejak awal tahun atau secara year to date (ytd), harga saham BUKA terkoreksi 134 poin atau 31,60%.

Analis Trimegah Sekuritas Richardson Raymond merevisi rekomendasi saham BUKA menjadi beli dengan target harga (target price/TP) di Rp 470 per saham dari TP sebelumnya di Rp 298 per saham. Hal ini karena oleh proyeksi melesatnya pertumbuhan pendapatan Bukalapak hingga tahun 2024.

Ia memprediksi pendapatan BUKA mampu menembus Rp 6,3 triliun pada tahun 2023 mendatang.

Baca Juga: Sektor Teknologi Turun Paling Dalam, Saham-saham Berikut Masih Menarik Dilirik

Diberitakan sebelumnya, Bukalapak berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 8,59 triliun pada semester pertama 2022. Perolehan tersebut berbanding terbalik dari posisi semester I-2021 yang merugi Rp 766,23 miliar.

Perolehan laba Bukalapak didorong oleh investasi pada PT Allo Bank Tbk (BBHI). Dari sisi operasional, BUKA mencatatkan pendapatan bersih Rp 1,69 triliun per Juni 2022 atau naik 95,82% secara tahunan aliasĀ year on year (YoY) dari Rp 863,62 miliar.

Rinciannya, segmen bisnis mitra menjadi pendorong utama pertumbuhan tersebut dengan kenaikan 234,53%, dari Rp 289,81 miliar menjadi Rp 969,52 miliar pada semester pertama 2022. Kemudian, segmen Buka Pengadaan tumbuh 64,26% menjadi Rp 74,83 miliar. Lini marketplace berkontribusi sebesar Rp 685,38 miliar atau tumbuh 29,17%.

Sejalan dengan itu, Bukalapak juga membukukan kenaikan sejumlah beban, misalnya dari beban pokok pendapatan yang melonjak 885,85% menjadi Rp 1,16 triliun per Juni 2022. Lalu, ada beban umum dan administrasi yang naik 100,50% menjadi Rp 1,32 triliun.

Total Processing Value (TPV) BUKA selama kuartal II-2022 tumbuh sebesar 24% ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 36,5 triliun pada kuartal 2-2022. Pertumbuhan TPV Perseroan didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 24% sepanjang kuartal II-2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Mengutip riset yang dirilis pada 2 Agustus 2022, Analis CGS CIMB Sekuritas Ryan Winipta dan Baruna Arkasatyo mengungkapkan, realisasi kinerja BUKA hingga Juni 2022 ini sesuai dengan ekspektasinya. Jika diakumulasi, total TPV BUKA mencapai Rp 70,7 triliun pada semester pertama tahun ini atau sudah mencapai sekitar 40%-50% dari target BUKA pada tahun 2022.

Ryan bilang, dari Manajemen BUKA menargetkan margin dari bisnis Mitra Bukalapak dan marketplace bisa berkontribusi positif mulai kuartal tiga mendatang. Selaras dengan target ini, BUKA percaya diri mampu mencapai EBITDA yang positif pada 2023 nanti.

Dari segi pendapatan, Ryan memprediksi BUKA bisa mencetak pendapatan Rp 3,31 triliun pada tahun ini dan meningkat jadi Rp 4,12 triliun pada 2023 mendatang. Mereka juga memprediksi kerugian akan makin berkurang untuk tahun 2022 hingga 2024 mendatang.

Senada, Analis Trimegah Sekuritas Richardson Raymond juga menilai capaian kinerja BUKA pada paruh pertama tahun ini menunjukkan peningkatan yang kuat dan Manajemen fokus untuk mencapai tingkat profitabilitas.

Selain itu, BUKA juga mengempit saldo kas sebesar Rp 19,5 triliun per 22 Juni 2022 yang memungkinkan untuk memperkuat bisnisnya baik dengan ekspansi secara organik maupun anorganik.

Menurut Richardson, saham BUKA memang layak untuk diperdagangkan dengan harga premium ketimbang harga sekarang ini. Hal ini sejalan dengan rata-rata pertumbuhan tahunan atawa CAGR yang sebesar 50% untuk tahun 2021 hingga 2024. Ini tentu lebih besar ketimbang CAGR rata-rata industri global yang sebesar 24%.

BUKA juga diperkirakan akan mempertahankan tren peningkatan take rate setelah mencapai 2,09% pada kuartal II, dibandingkan posisi 1,74% pada kuartal I-2022. "BUKA optimistis perbaikan kinerja akan berlanjut pada kuartal ketiga tahun ini," ujarnya dalam riset yang dirilis pada 23 Agustus 2022.

Itulah rekomendasi saham BUKA untuk perdagangan hari ini, Selasa 13 September 2022. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham BUKA di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru