LAPORAN KEUANGAN EMITEN - JAKARTA. Kinerja PT Acset Indonusa Tbk dalam sembilan bulan pertama tahun 2020 masih mengecewakan. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dirilis Senin (26/10), tercatat Acset masih mencetak rugi bersih sebesar sebesar Rp 753,38 miliar.
Asal tahu saja, realisasi rugi bersih dari perusahaan yang memiliki kode emiten ACST ini naik 0,14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 752,31 miliar.
Kenaikan rugi bersih ACST terjadi lantaran pendapatan perusahaan juga anjlok hingga 68,71% menjadi Rp 960,72 miliar. Padahal, hingga kuartal III-2019 silam, pendapatan perusahaan masih sebesar Rp 3,06 triliun.
Adapun pendapatan dari pihak ketiga maupun pihak berelasi masing-masing mengalami penurunan. Dari pihak ketiga pendapatan ACST turun 69,21% menjadi Rp 856,31 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,78 triliun. Kemudian, dari pihak berelasi tercatat turun 63,77% menjadi Rp 104,41 miliar.
Baca Juga: Acset Indonusa (ACST) gelar seremoni topping off gedung tertinggi di Indonesia
Adapun untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020, rincian pendapatan dari pelanggan dengan jumlah kumulatif individual masing-masing melebihi 10% berasal dari PT Soma Daya Utama. Transaksi tersebut sebesar Rp 387,21 miliar atau setara 40,3% dari total pendapatan.
Seiring dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan ACST juga tercatat turun 62,81% menjadi Rp 1,19 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,2 triliun. ACST juga berhasil menekan beban-beban lainnya dari beban umum administrasi, beban pajak final dan biaya keuangan.
Hingga kuartal III-2020, tercatat aset ACST tercatat sebesar Rp 3,79 triliun atau turun 63,69% dibandingkan Desember 2019 sebesar Rp 10,44 triliun. Adapun ACST memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 63,15 miliar. Sementara, untuk jumlah liabilitas dan ekuitas perusahaan masing-masing tercatat sebesar Rp 2,76 triliun dan Rp 1,03 triliun.
Selanjutnya: Acset Indonusa (ACST) bukukan kontrak baru Rp 260 miliar hingga pertengahan September
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
