Humpuss Maritim (HUMI) Bidik Pertumbuhan 20% Usai IPO, Simak Strateginya

Kamis, 20 Juli 2023 | 04:50 WIB   Reporter: Ridwan Nanda Mulyana
 Humpuss Maritim (HUMI) Bidik Pertumbuhan 20% Usai IPO, Simak Strateginya


RENCANA IPO - JAKARTA. PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) masuk ke tahap penawaran awal (bookbuilding) dalam aksi Initial Public Offering (IPO). HUMI membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 20% setiap tahun usai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Utama Humpuss Maritim Internasional Tirta Hidayat mengungkapkan, target pendapatan tersebut akan beriringan dengan pertumbuhan aset dan profitabilitas. 
Untuk tahun ini, Tirta memproyeksikan pertumbuhan aset dan profit HUMI bisa mencapai lebih dari 20%.

"Kami membuat target pada tahun ini profit maupun aset tumbuh sebesar 20%. Dari analisis yang sudah kami capai pada pertengahan tahun dan prognosa ke depan, kelihatannya kami akan bisa melampaui," kata Tirta dalam paparan public secara virtual, Selasa (18/7).

Baca Juga: Saham IPO HUMI Milik Tommy Soeharto Kalah Murah Dibanding Emiten Sejenis di BEI

Merujuk prospektus, hingga Maret 2023 HUMI membukukan pendapatan usaha senilai US$ 23,26 juta atau naik 9,15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan laba tahun berjalan HUMI tumbuh 26,77% menjadi US$ 3,93 juta pada kuartal I-2023. 

Sepanjang tahun 2022, HUMI mencetak pendapatan sebesar US$ 91,53 juta atau meningkat 37,45% dibandingkan tahun 2021 senilai US$ 66,59 juta. HUMI berhasil membalikkan rugi US$ 13,64 juta pada 2021 menjadi laba sebesar US$ 7,52 juta pada 2022. 

Lonjakan pendapatan HUMI tahun lalu terdongkrak oleh peningkatan revenue dari sewa kapal sebesar 38,71% menjadi US$ 89,84 juta. Hasil ini juga didorong oleh peningkatan pendapatan dari sewa kapal LNG dengan time charter dan pengangkutan minyak sehubungan dengan peningkatan charter hire.

Sedangkan pertumbuhan laba ikut terdorong oleh perubahan kontrak spot charter menjadi time charter dari salah satu entitas anak. Laba HUMI juga terangkat kenaikan pendapatan dari pengangkutan bahan kimia ke pelanggan. 

HUMI bergerak dalam bidang usaha penyewaan kapal, jasa pengelolaan kapal, dan jasa manajemen awak kapal. HUMI memiliki enam anak usaha untuk menunjang sinergi layanan bisnis di industri maritim, salah satunyanya adalah PT GTS Internasional Tbk (GTSI). 

Tirta melanjutkan, strategi bisnis HUMI tahun ini adalah memperkuat ekspansi ke segmen pelanggan internasional. Baru-baru ini HUMI telah menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan asal Amerika Serikat dalam bidang pengawakan kapal (crew manning).

Selain itu, HUMI sedang menjajaki kerja sama dengan calon mitra dari Qatar, Vietnam, Filipina dan Belanda. Sejalan dengan strategi ini, HUMI juga memperkuat kesiapan armada. HUMI telah membeli dua kapal jenis tanker dan satu tugboat dengan nilai sekitar US$ 25 juta.

HUMI berencana menambah tiga kapal lagi, sehingga estimasi belanja modal (capex) tahun ini bisa mencapai US$ 60 juta. Guna mencapai target dan strategi bisnis yang telah dicanangkan, Tirta memproyeksikan capex HUMI untuk tahun depan bisa mencapai US$ 100 juta.

Capex tersebut berasal dari pinjaman perbankan dan sumber pendanaan lainnya. Sedangkan sebagian dana dari hasil IPO akan mengisi porsi equity dari pembiayaan tersebut. Tirta optimitis IPO menjadi langkah strategis untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis HUMI.

Baca Juga: Bersiap IPO, Humpuss Maritim Bidik Layanan Jasa Kemaritiman Paling Utama di Indonesia

"Masuknya Humpuss Maritim ke pasar modal menunjukkan komitmen kuat perusahaan dalam menjalankan operasional secara transparan, terbuka dan memberikan manfaat bagi semua pemangku kepentingan," tandas Tirta.

Sebagai informasi, pengendali HUMI adalah Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, dengan entitas induk PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS). Dalam proses IPO ini HUMI menawarkan sebanyak-banyaknya 2,7 miliar lembar saham atau setara 15% dari kepemilikan setelah IPO. 

Harga penawaran berada pada rentang Rp 100 - Rp 150 per lembar, dengan estimasi dana yang diperoleh mencapai Rp 270,7 miliar. Sebesar 10% dari dana tersebut akan dipakai untuk modal kerrja HUMI, sedangkan 90% digunakan untuk memperkuat equity pengembangan usaha entitas anak.

Masa bookbuilding HUMI berlangsung pada 18 Juli - 24 Juli 2023. Masa penawaran umum dijadwalkan pada 2 Agustus - 4 Agustus 2023, dan tanggal pencatatan di BEI pada 8 Agustus 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi

Terbaru