EMITEN - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,31% ke level 6.110,229 pada perdagangan Rabu (15/9). Bersamaan, investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp 363,11 miliar hari ini.
Analis Phillip Sekuritas Indonesia Helen mengatakan, IHSG ditutup melemah seiring dengan pergerakan bursa saham Asia setelah rilis data ekonomi China yang lebih rendah dari ekspektasi.
Hal ini memperkuat kekhawatiran mengenai perlambatan laju pertumbuhan ekonomi global dan China di tengah tingginya ketidakpastian pandemi Covid-19 dan prospek penarikan (tapering) paket stimulus moneter oleh bank sentral di negara-negara maju.
Helen merinci, penjualan ritel tumbuh 2,5% secara year-on-year (YoY) di bulan Agustus, jauh lebih rendah dari estimasi pertumbuhan di angka 7%. Pertumbuhan industrial production mencapai 5,3% YoY, sedikit lebih rendah dari ekspektasi pertumbuhan di angka 5,8%.
Baca Juga: Ramai sentimen, begini proyeksi IHSG untuk perdagangan Kamis (16/9)
Selain itu, investor juga masih fokus pada jadwal tapering oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed). Data inflasi (CPI) AS semalam keluar lebih rendah dari ekspektasi, dan naik dengan laju paling lambat selama 6 bulan terakhir.
Hal ini menjadi indikasi bahwa tekanan inflasi mungkin sudah mencapai puncaknya, sesuai dengan apa yang selama ini ditegaskan oleh ketua The Fed, Jerome Powell. “Untuk proyeksi range IHSG besok support di 6.095 dan resistance di 6.125,” terang Helen kepada Kontan.co.id, Rabu (15/9).