IHSG - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dominan bergerak di zona hijau tapi ditutup stagnan di level 6.633,43 pada perdagangan Senin (5/6). Analis Indo Premier Sekuritas (IPOT) Mino melihat, ada sejumlah sentimen yang menggerakkan pasar pekan ini.
Dari domestik, ada rilis data manufaktur, data inflasi, dan data cadangan devisa. Sementara itu dari eksternal, sentimennya berasal dari disetujuinya plafon utang Amerika Serikat (AS) oleh Kongres, positifnya data non-farm payrolls (NPF), klaim pengangguran mingguan, dan perkembangan harga komoditas.
Pada Mei 2023, indeks manufaktur Indonesia tercatat mengalami penurunan menjadi 50,2 dari sebelumnya 52,7. Meskipun begitu, sektor manufaktur Indonesia masih berada dalam fase ekspansif untuk 21 kali secara berturut-turut.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan Indonesia pada Mei 2023 mencapai 4% year on year (YoY), lebih rendah dari perkiraan konsensus yang sebesar 4,22% YoY. Alhasil, inflasi Indonesia secara konsisten mengalami penurunan selama tiga bulan terakhir, yakni dari 4,97% pada Maret 2023 dan 4,33% pada April 2023.
Baca Juga: IHSG Flat di 6.633 Pada Senin (5/6), Saham GOTO Terjun Mentok ARB 15%
Dari sentimen eksternal, dengan disetujuinya plafon utang AS oleh Kongres pada Rabu dan pada Kamis pagi waktu AS, Senat juga melakukan voting dengan hasil 63-36 menyetujui debt ceiling.
Presiden Joe Biden pun menandatangani debt ceiling menjadi Undang-undang pada Sabtu waktu setempat sehingga ini menjadi sentimen positif untuk pasar.
Lalu, data NPF AS pada Mei 2023 bertambah sebanyak 339.000, naik dari sebelumnya 294.000 dan jauh lebih tinggi dari perkiraan konsensus sebanyak 190.000. Sementara itu, tingkat pengangguran naik menjadi 3,7% dari sebelumnya 3,4%.
"Data ketenagakerjaan yang solid tersebut berhasil meredakan kekhawatiran investor terhadap peluang resesi ekonomi," kata Mino dalam keterangan resminya, Senin (5/6).
Sementara itu, klaim pengangguran mingguan untuk periode 3 Juni 2023 menurut konsensus diprediksi sebanyak 238.000 atau sedikit lebih tinggi dari minggu sebelumnya 232.000. Terakhir, pada minggu ini ada harapan besar harga komoditas akan rebound.
Baca Juga: Cermati Saham-Saham Pembagi Dividen Jumbo dan Rekomendasi Analis
Berkaca pada data dan sentimen eksternal yang cukup signifikan tersebut, Indo Premier merekomendasikan sembilan saham untuk trading pada minggu ini hingga 9 Juni 2023. Sembilan saham tersebut adalah sebagai berikut:
1. TBIG (support: Rp 2.080, resistance: Rp 2.190)
2. ISAT (support: Rp 7.850, resistance: Rp 8.675)
3. EXCL (support: Rp 1.925, resistance: Rp 2.040)
4. ICBP (support: Rp 11.175, resistance: Rp 12.225)
5. UNVR (support: Rp 4.380, resistance: Rp 4.690)
6. BBNI (support: Rp 8.900, resistance: Rp 9.200)
7. PGAS (support: Rp 1.345, resistance: Rp 1.500)
8. BIRD (support: Rp 1.345, resistance: Rp 1.840)
9. SILO (support: Rp 1.530, resistance: Rp 1.750)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News