Indo Tambangraya Megah (ITMG) Bidik Kenaikan Produksi Batubara Tahun Ini

Jumat, 13 Januari 2023 | 06:45 WIB   Reporter: Muhammad Julian
Indo Tambangraya Megah (ITMG) Bidik Kenaikan Produksi Batubara Tahun Ini


EMITEN - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengincar kenaikan angka produksi batubara tahun ini. Direktur ITMG, Yulius Kurniawan Gozali mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil evaluasi permohonan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

Hanya, ia mengaku belum bisa mengungkap berapa rencana produksi batubara yang dimohonkan dalam pengajuan RKAB tersebut.

“ITM masih menunggu approval dari Kementerian ESDM saat ini, jadi angkanya masih belum bisa diungkapkan,” tutur Yulius kepada Kontan.co.id, Kamis (12/1).

Baca Juga: Indo Tambangraya Megah (ITMG) Berniat Diversifikasi Ekspor ke Eropa

Sebagai pembanding, menurut catatan Kontan.co.id, ITMG menargetkan volume produksi 16,9 juta ton - 17,1 juta ton batubara di sepanjang 2022. Sementara itu, volume penjualan yang dibidik berkisar  19 juta ton - 19,5 juta ton.

Hingga September 2022 lalu, ITMG sudah merealisasikan produksi batubara sebanyak 12,3 juta ton dengan volume penjualan 13,8 juta ton. Penjualan tersebut menyasar sejumlah target pasar dengan perincian Tiongkok sebanyak 4,2 juta ton, Indonesia 2,9 juta ton, Jepang 1,9 juta ton, Filipina 1,1 juta ton, India 1,0 juta ton, dan sisanya ke negara-negara Asia Pasifik.

Capaian produksi tersebut telah membuahkan kinerja keuangan yang ciamik. Laporan keuangan interim perusahaan menunjukkan, pendapatan bersih ITMG naik 97,71% secara tahunan alias year-on-year (YoY) dari semula US$ 1,32 miliar di Januari-September 2021 menjadi US$ 2,61 miliar di Januari-September 2022.

Pendapatan bersih perusahaan yang melonjak turut mendongkrak kinerja bottom line perusahaan. Tercatat, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih perusahaan meroket 229,20% YoY dari semula US$ 271,50 juta di Januari-September 2021 menjadi US$ 893,81 juta di Januari-September 2022.

Bukan tanpa alasan ITMG berkeinginan mengungkit produksi. Yulius optimistis, meski tidak setinggi rata-rata tahun 2022, harga rata-rata batubara di tahun 2023 bisa berkisar US$ 250 - US$ 300 per ton. 

 

 

“Hal ini dikarenakan demand dari negara-negara Eropa, India, dan China masih cukup tinggi yang membuat harga batubara 2023 masih akan bertahan,” tutur Yulius.

Untuk memaksimalkan kinerja, ITMG sudah menyusun sejumlah strategi. Yulius bilang, ITMG bakal mengontrol semua biaya agar sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan, mengoptimalkan harga jual dan volume penjualan, serta pangsa pasar baru.

Asal tahu, ITMG tengah menjajaki peluang untuk menjual batubara 6.000 kcal/kg ke atas ke Eropa. Negara-negara yang dijajaki antara lain seperti Jerman, Italia, Polandia, dan lain-lain.

“Sudah ada beberapa yang dalam tahap finalisasi,” ungkap Yulius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru