Ini alokasi capex Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) untuk tahun 2021

Sabtu, 26 Desember 2020 | 14:15 WIB   Reporter: Dimas Andi
Ini alokasi capex Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) untuk tahun 2021


EMITEN -  JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) sudah siap menyambut tahun depan. Buktinya perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan ini sudah menyiapkan sejumlah strategi pengembangan bisnis untuk tahun 2021 mendatang.

Direktur Bakrie Sumatera Plantations Andi W. Setianto menyampaikan, di tahun depan pihaknya menyediakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 360 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp 150 miliar di antaranya dialokasikan untuk kegiatan penanaman kembali atau replanting secara bertahap.

Untuk melakukan replanting, Manajemen UNSP memanfaatkan bibit unggul asal Kosta Rika yang mampu mempercepat masa panen sekaligus menambah usia produktif tanaman.

Penggunaan bibit unggul juga dipercaya dapat meningkatkan produksi tandan buah segar menjadi 40 ton per hektar dan produksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) sebesar 10 ton per hektar. Hal ini tentu bergantung juga dengan kondisi cuaca dan kualitas lahan yang ada.

Baca Juga: Pendapatan naik 21,8%, begini kinerja Bakrie Sumatera Plantations (UNSP)

“Penggunaan bibit unggul membuat kami mampu meningkatkan produktivitas dan penjualan tanpa ada penambahan lahan,” ujar dia dalam paparan publik virtual, Rabu (23/12).

Mengutip materi paparan publik, UNSP memiliki luas lahan penanaman mencapai 67.998 hektare (Ha). Dari jumlah tersebut, 88% lahan berisi tanaman berusia matang, 9% berisi tanaman belum matang, serta 3% area replanting.

Andi melanjutkan, dana sebesar Rp 210 miliar akan ditujukan untuk kebutuhan pabrik, infrastruktur, hingga perizinan usaha.

Terkait potensi ekspansi pembangunan pabrik CPO baru, Andi menuturkan bahwa hal itu sangat mempertimbangkan dengan produksi di lahan milik perusahaan. Jika terjadi peningkatan produktivitas tanaman, bukan tidak mungkin UNSP akan meningkatkan juga kapasitas pabriknya atau bahkan membangun pabrik baru. “Pengembangan pabrik sejalan dengan peningkatan produktivitas,” imbuhnya.

Sebagai informasi, saat ini UNSP memiliki 5 pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi CPO berkapasitas 225 metrik ton per jam. Dua pabrik tersebut tersebar di Sumatra Utara, dua pabrik berada di Jambi, sedangkan satu pabrik lainnya ada di Sumatra Barat.

UNSP juga memiliki tiga pabrik pengolahan karet berkapasitas 45.843 metrik ton per tahun di Sumatra Utara, Bengkulu, dan Lampung.

Selain itu, UNSP juga memiliki 5 pabrik oleo chemical, 1 pabrik CPO refinery, dan 1 pabrik kernel crushing atau inti kelapa sawit yang berada di Sumatra Utara.

 

Selanjutnya: Penguatan harga CPO topang penjualan Bakrie Sumatera Plantations (UNSP)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru