EMITEN - JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) membukukan kinerja yang kurang memuaskan sepanjang sembilan bulan pertama 2020. Emiten produsen logam mulia emas dan tembaga tersebut membukukan pendapatan senilai US$ 296,53 juta atau menurun 8,55% dari torehan pendapatan MDKA pada kuartal ketiga 2019 yang mencapai US$ 324,28 juta.
Alhasil, konstituen Indeks Kompas100 ini membukukan penurunan laba periode berjalan. MDKA mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 57,19 juta, tergerus 13,59% dari realisasi laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya dimana MDKA mengempit US$ 66,19 Juta.
Kepala Riset Kiwoom Sekuritas Indonesia Ike Widiawati menilai, adalah hal yang wajar jika pendapatan MDKA di kuartal ketiga mengalami penurunan di tengah kenaikan harga emas yang signifikan. “Hal ini karena adanya insiden pada heap leach pad MDKA,” ujar Ike saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (4/1).
Baca Juga: Harga CPO menguat, begini dampaknya terhadap bisnis Sawit Sumbermas Sarana (SSMS)
Untuk diketahui, peristiwa yang tidak terduga terjadi pada salah satu proyek MDKA di tambang Tujuh Bukit, Banyuwangi , pada 12 September 2020, yaitu ditemukannya keretakan pada heap leach pad.
Keretakan tersebut membuat sebagian dari bijih emas yang ditumpuk pada bagian depan mengalami penurunan muka, sehingga pergerakan material tersebut menyebabkan kerusakan terhadap pipa dan pompa.
Alhasil, hal ini juga berdampak pada MDKA yang tidak dapat memanfaatkan momentum kenaikan harga emas secara optimal.
Ike melanjutkan, pada kuartal keempat tahun 2020, Kiwoom memproyeksikan akan terjadi penurunan untuk volume produksi emas MDKA. Produksi emas di kuartal keempat 2020 diperkirakan hanya 5.460 oz, dan produksi tahunan untuk 2020 diproyeksikan sebesar 157.280 oz. Dampak insiden heap leach pad akan mempengaruhi produksi di proyek Tujuh Bukit hingga tahun 2021. Adapun volume produksi sepanjang kuartal ketiga 2020 sebesar 42.997 oz.
Baca Juga: Pendapatan Merdeka Copper Gold (MDKA) turun tipis hingga kuartal III-2020
Dari sisi kinerja keuangan, Kiwoom Sekuritas Indonesia masih optimis MDKA akan meraup pendapatan di kisaran US$ 342 juta pada tahun 2020. Proyeksi ini karena sudah menyesuaikan insiden yang terjadi tersebut.
Untuk diketahui, harga saham MDKA naik cukup drastis sepanjang tahun lalu. Dalam jangka satu tahun perdagangan, saham konstituen Indeks Kompas100 ini melejit hingga 454,43%. Secara year-to-date, saham MDKA naik 126,20%.
Ike melihat, naiknya harga saham MDKA merupakan cerminan bahwa pelaku pasar masih sangat optimis dengan harga komoditas emas. Hal ini merupakan respon dari ketidakpastian kondisi perekonomian global saat ini. Meski vaksin sudah ditemukan, namun muncul mutasi virus corona yang lebih cepat penyebarannya.
Selanjutnya: Kinerja apik, volume penjualan Emdeki Utama (MDKI) naik 3,2% di tahun lalu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News