Ini penyebab laba bersih Armada Berjaya Trans (JAYA) melesat 106% di tahun lalu

Jumat, 19 Maret 2021 | 13:00 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Ini penyebab laba bersih Armada Berjaya Trans (JAYA) melesat 106% di tahun lalu


EMITEN - JAKARTA.PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA) berhasil mencetak kinerja keuangan mumpuni di tahun lalu. Berdasarkan  laporan keuangan perusahaan, laba tahun berjalan JAYA di 2020 mencapai Rp 3,03 miliar atau melonjak 106,12% dibanding periode yang sama tahun 2019 yang hanya Rp 1,47 miliar.

Lonjakan laba bersih di dapat perusahaan setelah pendapatan bersih JAYA naik 3,26% menjadi Rp 65,48 miliar pada tahun 2020. 

Keberhasilan perusahaan kerek laba bersih karena efisiensi pada sejumlah pos. Lihat saja, tahun lalu JAYA berhasil pangkas pos bunga dari Rp 3,07 miliar pada tahun 2019, menjadi Rp 2,38 miliar. Selain itu, emiten ini mengantongi keuntungan atas penjualan efek sebesar Rp 1,36 miliar dan membukukan pendapatan klaim asuransi kendaraan senilai Rp 399,24 juta.

Alhasil Armada Berjaya pun berhasil cetak kenaikan pada laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 3,03 miliar atau melonjak lebih dari 100%.

Sementara itu, jika mengurai pendapatan JAYA, mayoritas masih berasal dari pihak ketiga yang berkontribusi Rp 53,99 miliar. Sedangkan dari pihak berelasi menyumbang Rp 11,48 miliar.

Baca Juga: Armada Berjaya Trans (JAYA) melirik divisi Armada Truk Wing box dan CDD Box

Berdasarkan rincian pelanggan, kontribusi nilai pendapatan terbanyak berasal dari PT Muliaglass yang mencapai 19%. Disusul, PT Fajar Surya Wisesa 18%, PT Prima Globalindo Logistik 17%, dan PT Trans Nectar 13%.

Dengan naiknya pendapatan, maka beban pokok pendapatan JAYA tercatat naik 6,95% dari semula Rp 42,97 miliar menjadi Rp 45,96 miliar pada tahun lalu. Alhasil, laba kotor JAYA sebesar Rp 19,52 miliar atau menyusut 4,54% dari tahun 2019.

Sampai akhir tahun 2020, JAYA juga mempunyai jumlah liabilitas sebesar Rp 15,46 miliar atau menyusut hingga 45,6% dari sebelumnya Rp 28,41 miliar.

Direktur Utama JAYA Darmawan Suryadi mengatakan, penurunan liabilitas karena pelunasan atas hutang pembiayaan konsumen, utang lembaga keuangan lainnya, dan liabilitas sewa pembiayaan yang jatuh tempo pada 2020.

 

Selanjutnya: Armada Berjaya (JAYA) mendapat perpanjangan kontrak dari 5 pelanggan

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari
Terbaru