Ini rekomendasi saham Sarana Menara (TOWR) yang mencatat kinerja ciamik

Kamis, 05 November 2020 | 06:55 WIB   Reporter: Nur Qolbi
Ini rekomendasi saham Sarana Menara (TOWR) yang mencatat kinerja ciamik


EMITEN - JAKARTA. Emiten sektor telekomunikasi dan infrastruktur penunjangnya meraup berkah di tengah pandemi corona. Penyedia infrastruktur telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) bahkan mencatat kenaikan pendapatan dan laba bersih double digit.

Pendapatan TOWR naik 19,3% secara year on year (yoy) dari Rp 4,65 triliun menjadi Rp 5,55 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2020. Bahkan, laba bersih TOWR tumbuh sedikit lebih tinggi, yakni 19,5% yoy menjadi Rp 1,9 triliun dari sebelumnya Rp 1,59 triliun.

Analis MNC Sekuritas Victoria Venny menilai, TOWR memang memiliki kinerja yang bagus meski rata-rata emiten mencatatkan penurunan penghasilan akibat pandemi. "Kenaikan kinerja tersebut didukung oleh rasio penyewaan yang meningkat seiring bertambahnya penyewaan menara yang salah satunya berasal dari akuisisi dan sewa kembali," kata Venny kepada Kontan.co.id, Rabu (4/11).

Sebagaimana diketahui, TOWR mengambil alih 1.000 unit menara milik PT Indosat Tbk (ISAT) pada kuartal IV-2019. Kemudian, TOWR mengakuisisi 1.600 menara PT XL Axiata Tbk (EXCL) pada kuartal II-2020.

Baca Juga: Prospek Emiten Menara Telekomunikasi Masih Cerah, Pilih TBIG atau TOWR?

Di samping itu, sepanjang sembilan bulan pertama 2020, TOWR juga mencatatkan tambahan penyewaan sebanyak 5.269 dan sewa serat optik sepanjang 12.244 kilometer. Secara akumulasi, TOWR memiliki 38.615 penyewa yang menempati 21.373 menara dan 39.771 kilometer koneksi serat optik.

Venny memprediksi, bisnis dan saham TOWR masih memiliki prospek yang bagus untuk ke depannya. Ada empat sentimen yang mendukung.

Pertama, sektor menara yang dihapuskan dari Daftar Negatif Investasi (DNI) menjadi katalis positif bagi sektor ini. Pasalnya, investor asing berpotensi masuk pada bisnis menara yang margin bersihnya terbilang cukup menarik, yakni lebih dari 35%. "Akan tetapi, ini juga dapat menjadi risiko karena dengan masuknya foreign investor, kompetisi nanti semakin ketat," ucap Venny.

Kedua, kebutuhan trafik komunikasi khususnya internet semakin tinggi, terutama di tengah pandemi. Ketiga, rebalancing indeks MSCI dalam waktu dekat diprediksi akan memasukkan saham TOWR. Keempat, EBITDA dan margin laba bersih yang tebal membuat TOWR semakin menarik.

Baca Juga: Kinerja Sarana Menara Diprediksi Tetap Solid, Simak Rekomendasi untuk Saham TOWR

Asal tahu saja, per kuartal III-2020, TOWR membukukan EBITDA sebesar Rp 4,77 triliun atau meningkat 23,3% secara yoy dari Rp 3,87 triliun. Hal ini membuat rasio pinjaman (leverage) yang diukur dengan rasio antara net debt dibagi dengan EBITDA yang disetahunkan turun menjadi 2,4 kali dari 2,5 kali pada kuartal II-2020.

Melihat prospek dan fundamental TOWR yang bagus, Venny merekomendasikan beli saham TOWR dengan target harga  Rp 1.150 per saham. Ciptadana Sekuritas juga mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp 1.350 per saham. Pada perdagangan Rabu (4/11), saham TOWR ditutup stagnan di level Rp 985 per saham.

Berdasarkan riset Ciptadana Sekuritas, pendapatan dan EBITDA TOWR selama sembilan bulan pertama 2020 sedikit di atas ekspektasinya, yakni sebesar 77% dan 77% dari perkiraan setahun penuh. Sebaliknya, realisasi laba bersih TOWR agak meleset, yakni 72% atau 71% dari perkiraan setahun penuh. Ini disebabkan oleh beban operasional lain yang lebih tinggi yang sebagian besar berasal dari kerugian valas.

Baca Juga: Analis kompak rekomendasikan beli saham TOWR, simak alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru