EMITEN - JAKARTA. Perusahaan distributor mur dan baut nasional, PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (MAS) akan mengalokasikan 94% raihan dana penawaran umum saham (initial public offering/IPO) untuk ekspansi.
Direktur Utama MAS Simon Hendiawan, mengatakan, dana ini akan digunakan sebagai modal kerja. “ Ini terutama untuk pembelian persediaan dalam mendukung rencana ekspansi perusahaan membuka gerai pemasaran di sejumlah kota di Indonesia,” kata Simon dalam keterangan resminya, Senin (24/1).
Selain itu, tambah dia, pihaknya juga akan menyediakan produk baru di antaranya full range mur dan baut yang terbuat dari stainless steel, socket cap screw, serta hand tools.
Adanya produk baru ini, tutur Simon, kegiatan usaha perseroan diharapkan dapat menjadi lebih berkembang di mana dapat menyediakan produk-produk mur dan baut dengan jenis yang lebih variatif kepada pelanggan-pelanggan dalam rangka pengembangan usaha.
Menurut Simon, hingga saat ini permintaan (demand) baut di Indonesia masih lebih tinggi dari pasokan.
Baca Juga: IPO PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT), Ada Bonus Waran Buat Investor
Kebutuhan baut dewasa ini sangat bisa ditemui di hampir segala bidang. Karena itu, membuat baut dan mur menjadi salah satu investasi bisnis yang sangat menjanjikan dalam menopang pembangunan infrastruktur Indonesia bahkan di seluruh dunia.
"Permintaan lebih tinggi dari pada pasokan. Itu berarti potensi bisnisnya bagus sekali. Kami saja sampai saat ini kewalahan memenuhi permintaan pasar karena tingginya kebutuhan," ujar Simon.
Adapun sisa dana IPO MAS sekitar 6% akan dialokasikan untuk pembayaran utang usaha kepada pemasok, yaitu NA Fasteners Pte Ltd yang juga salah satu pemegang saham perseroan.
Dalam pelaksanaan aksi korporasi tersebut perseroan melepas 1,45 miliar saham baru atau setara 30,21% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Perseroan berencana mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir Januari 2022.
Emiten berkode saham BAUT ini menetapkan harga penawaran umum saham senilai Rp100 per lembar dengan target raihan dana IPO mencapai sekitar Rp 145 miliar. Bertindak sebagai penjamin emisi efek ialah PT UOB Kay Hian Sekuritas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News