Ini Rincian Penggunaan Capex Sarana Menara Nusantara (TOWR) di Semester I-2022

Rabu, 14 September 2022 | 08:20 WIB   Reporter: Nur Qolbi
Ini Rincian Penggunaan Capex Sarana Menara Nusantara (TOWR) di Semester I-2022


CAPEX - JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) telah menggunakan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,57 triliun pada semester 1-2022. Jumlah tersebut setara 39,25% dari alokasi capex yang dianggarkan TOWR untuk sepanjang tahun 2022 yang capai Rp 4 triliun.

Wakil Direktur Utama TOWR Adam Gifari mengatakan, capex digunakan untuk pengembangan portofolio bisnis TOWR yang terdiversifikasi. "Sekitar 30% untuk tower, lalu 40% untuk connectivity dan tower fiber, serta sisanya untuk sewa lahan," kata Adam dalam acara Public Expose Live 2022, Selasa (13/9).

Pada semester 1 2022, TOWR telah memiliki lebih dari 29.200 menara dengan lebih dari 54.700 tenant. TOWR juga memiliki lebih dari 109.000 km sambungan fiber optik yang menghasilkan penghasilan dan lebih dari 13.300 aktivasi connectivity.

Penghasilan usaha selama semester 1 2022 mencapai Rp 5,3 triliun, meningkat 33,9% secara tahunan dari Rp 3,97 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Begitu juga dengan EBITDA yang meningkat 34,1% yoy menjadi Rp 4,57 triliun, dari Rp 3,4 triliun di semester 1 tahun 2021.

Menurut Adam, perolehan ini didorong oleh masing-masing segmen bisnis TOWR yang menunjukkan pertumbuhan yang baik. Penghasilan dari segmen tower pada semester 1 2022 mencapai Rp 4,28 triliun atau tumbuh 30,7% yoy.

Baca Juga: Dari Saham-Saham Emiten Menara Ini, Berikut yang Jadi Rekomendasi Analis

Kemudian, penghasilan dari segmen tower fiber mencapai Rp 479,6 miliar atau melesat 83,5% yoy. Selanjutnya, penghasilan dari segmen connectivity mencapai Rp 555,3 miliar atau naik 27,9% yoy.

Presiden Direktur TOWR Aming Santoso menambahkan, pencapaian ini berasal dari pertumbuhan bisnis secara organik maupun inorganic. Pertumbuhan organik didukung oleh perkembangan industri telekomunikasi yang mana para operator membutuhkan semakin banyak tower dan jaringan fiber optik untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.

Sementara itu, pertumbuhan inorganik berasal dari transaksi akuisisi tower yang telah dilaksanakan pada awal tahun ini.

“SMN Group yang terdiri dari Protelindo, iForte, dan STP siap untuk memenuhi dan mendukung kebutuhan infrastruktur industri telekomunikasi di Indonesia yang terus berkembang melalui pembangunan tower dan jaringan fiber optik untuk meningkatkan kualitas jaringan 4G nasional di Indonesia,” tutur Aming.

 

 

Menurutnya, tren kebutuhan infrastruktur diperkirakan akan terus meningkat seperti yang terlihat dari tingginya pertumbuhan jaringan fiber optik dan bisnis connectivity di tahun ini yang seluruhnya berasal dari pertumbuhan organik. Sampai dengan akhir tahun 2022, TOWR menargetkan perolehan pendapatan sekitar Rp 10,5 triliun dan EBITDA Rp 9 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru