Intip saham-saham koleksi asing saat IHSG melesat kemarin

Jumat, 06 November 2020 | 07:35 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Intip saham-saham koleksi asing saat IHSG melesat kemarin


BURSA EFEK / BURSA SAHAM -

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat pada perdagangan hari Kamis (5/11) tersengat hasil pemilu presiden Amerika Serikat (AS). Dimana Joe Biden diprediksi akan memenangi sehingga diharapkan memberikan kepastian pada perekonomian global.

IHSG ditutup melonjak 3,04% atau naik 155.127 poin ke level 5.260.326. Sepanjang perdagangan IHSG berada di zona hijau. Seluruh sektor menguat.

Sektor yang menguat paling tinggi adalah sektor infrastruktur naik 4,67%, sektor keuangan melesat 4,31% dan sektor industri dasar mendaki 3,80%.

Baca Juga: Obligasi menopang bisnis wealth management bank

Total volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai 14,6 miliar dengan nilai transaksi Rp 9,90 miliar. Sebanyak 320 saham menguat dan 140 saham turun. Sedangkan 150 saham lainnya stagnan. Investor asing membukukan net buy Rp 711,03 miliar di seluruh pasar.

Asing mencatat net buy terbesar pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 556,8 miliar. Saham BBCA melesat 5,67% ke Rp 30.750 per saham. Total volume perdagangan mencapai 36,4 juta dengan nilai transaksi Rp 1,1 triliun.

Asing juga mengoleksi saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 259,5 miliar. Saham BBRI juga menguat 6,08% ke Rp 3.490 per saham. Total volume perdagangan saham BBRI mencapai 242,5 juta dengan nilai transaksi Rp 833,2 miliar.

Baca Juga: Melihat dampak sektor perdagangan Indonesia-AS bila Biden terpilih jadi Presiden

Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) diborong asing sebesar Rp 45,7 miliar.  Saham MDKA menguat 4,30% ke Rp 1.940 per saham. Total volume perdagangan saham MDKA mencapai 119,5 juta dengan nilai transaksi Rp 228,2 miliar.

Berikut 10 saham paling banyak dikoleksi asing pada perdagangan Kamis:

1. BBCA Rp 556,8 miliar
2. BBRI Rp 259,5 miliar
3. MDKA Rp 45,7 miliar
4. UNVR Rp 43,4 miliar
5. SMGR Rp 27,3 miliar
6. ASII Rp 14,6 miliar
7. TBIG Rp 13,4 miliar
8. INKP Rp 12,5 miliar
9. KLBF Rp 11,7 miliar
10. INTP Rp 9,9 miliar

 

Selanjutnya: Ekonomi Indonesia masih tertekan di kuartal III, ini penjelasan BPS

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru