EMITEN - JAKARTA. PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) terus berupaya memenuhi kewajiban pada kreditur dan supplier di saat proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang masih berjalan.
Direktur Utama JSKY, Jung Fan menyatakan saat ini pihaknya menjalankan strategi dan rencana bisnis untuk perbaikan sehubungan dengan proses PKPU No. 308/Pdt. Sus-PKPU/2022/ PN.Niaga.Jkt. Pst, di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
“Kami selaku manajemen akan segera melakukan update apabila strategi dan business plan Perseroan mengalami perubahan,” jelasnya dalam keterbukaan informasi, Jumat (28/5).
Jung Fan menjelaskan lebih lanjut, pihaknya terus berupaya memenuhi kewajiban Perusahaan kepada kreditur dan supplier, masih berhubungan dengan proses PKPU yang saat ini masih berjalan.
Baca Juga: Sky Energy (JSKY) Andalkan Penjualan Ekspor untuk Pertahankan Bisnis
Saat ini Sky Energy dalam status PKPU Tetap dan dalam tahap penyusunan proposal perdamaian, untuk kemudian proposal tersebut disampaikan kepada para Kreditur terdaftar dengan harapan dapat terjadi homologasi.
“Penyusunan proposal perdamaian ini kami lakukan dengan mempertimbangkan masukan-masukan dari para kreditur, dan juga kemampuan dan kapasitas Perseroan supaya dapat menemukan solusi yang tepat serta tidak merugikan para kreditur dan Perseroan,” ujarnya.
Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, JSKY menghadapi tuntutan PKPU yang diajukan oleh PT Sarana Raya Ninaren pada 1 November 2022. PKPU diajukan Sarana Raya karena Sky Energy Indonesia tidak sanggup membayar utang Rp 817,21 juta.
Permohonan PKPU diajukan PT Sarana Raya melalui perkara nomor 308/Pdt.Sus/PKPU/2022/PN. Niaga Jkt.Pst tanggal 1 November 2022.
Sebelumnya Sky Energy Indonesia mengalami kendala pembayaran akibat kesulitan finansial. Hal ini juga merupakan efek pandemi Covid-19 yang menyebabkan adanya keterlambatan pengadaan bahan produksi dari China karena adanya lockdown. Otomatis hal ini berdampak pada terhambatnya proses produksi.
Namun saat ini, Jung Fan mengakui kondisi operasional JSKY sudah berjalan lebih baik, meskipun dampak dari Pandemi Covid-19 masih terasa. Sejak pertengahan tahun 2022 hingga saat ini, pihaknya terus berusaha mempercepat proses recovery sehingga perlahan kegiatan operasional dan produksi sudah dapat berjalan, berdasarkan pesanan dari pelanggan.
Saat ini Sky Energy Indonesia masih dapat bertahan ini karena mayoritas hasil produksi adalah untuk pasar luar negeri(ekspor). Selagi menunggu dukungan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan pasar domestik panel surya, Jung Fan menyatakan, strategi JSKY ke depannya adalah terus melakukan ekspansi pasar ekspor di Amerika dan Jepang.
- Catat! Ini Barang Mewah yang Terkena PPN 12% Mulai 1 Januari 2025
- Tidak Bisa Beli Banyak-Banyak, Ini Batas Maksimal Beli Token Listrik Diskon 50%
- Simak Rekomendasi Saham Untuk Perdagangan Hari Pertama Tahun 2025, Ada Blue Chip
- Konsumen Kaget, Transaksi di Google, Apple Hingga Tokopedia Tetap Kena PPN 12%
- Tak Puas Jadi Produsen Mobil Listrik Terbesar Dunia, Ini Ambisi China Lainnya
- Ada Potensi January Effect, Cek Arah IHSG & Rekomendasi Saham Awal 2025
- 5 Miliarder Asia Tenggara dengan Penurunan Kekayaan Tertajam 2024, 3 dari Indonesia
- 24.000 Pekerja Asing Tinggalkan Filipina Pasca Larangan Perjudian Online
- Anak Usaha PANI, Bangun Kosambi (CBDK) Tetapkan Harga IPO Rp 4.060
- Tak Jadi Naik, Beli Detergen, Baju hingga Skincare Tetap Berlaku PPN 11% pada 2025
- Promo HokBen dengan BRI & Mandiri di Tahun Baru Januari 2025, Cashback Sampai 50%
- Anime Adventures Code Januari 2025, Simak Daftar Terbaru dan Cara Klaim di Roblox
- Inilah Gaji P3K Terbaru, Peserta Lulus PPPK 2024 Harus Isi DRH NI Di Sscasn.bkn.go.id
- Sinopsis Hazure Skill Kinomi Master Anime, Jadwal Rilis dan Tempat Nonton yang Resmi
- Biaya Haji 2025, Kemenag Akan Turunkan Pembayaran Per Jemaah Di Bawah Rp 56 Juta
- Seminggu Lagi Berlaku, Benarkah Opsen Pajak Kendaraan Bermotor Bikin Pajak Naik?
- Kode Redeem Genshin Impact Januari 2025, Cek Daftar Terbaru Reward Primogem
- Promo HokBen dengan BSI dan Bank Saqu Januari 2025, Diskon Rp 50.000 & Cashback 50%
- Catat Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini Kamis (2/1/2025) Naik Rp 9.000
- Mulai Disalurkan, Inilah Cara Baru Beli Pupuk Subsidi 2025, Harga Rp 2.000-an Per Kg