Kendaraan listrik jadi daya tarik sektor otomotif, ini rekomendasi saham dari analis

Sabtu, 14 November 2020 | 07:40 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Kendaraan listrik jadi daya tarik sektor otomotif, ini rekomendasi saham dari analis


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Penjualan mobil pada Oktober 2020 mulai menggeliat jika dibandingkan pencapaian bulan sebelumnya. Kenaikan kinerja penjualan mobil ini memberi sentimen positif bagi emiten sektor otomotif.

Berdasarkan informasi dari Bloomberg, penjualan wholesales pada Okober 2020 sebanyak 49.043 unit, naik dari realiasasi pada September sebanyak 48.554 unit. Periode Januari hingga Oktober 2020 tercatat penjualan wholesales sebanyak 421.089 unit atau menyusut 50,6% dari periode yang sama 2019.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, jika melihat produk-produk yang baru keluar di kuartal ketiga tahun ini memang terlihat adanya pemulihan. Dengan demikian, ia memprediksi kinerja industri otomotif kemungkinan akan lebih baik di kuartal akhir tahun ini jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Meski demikian, menurut Chris, industri otomotif masih menghadapi tantangan berupa pelemahan ekonomi akibat Covid-19, selain itu dari global ada potensi beberapa negara kembali menerapkan lockdown lantaran gelombang dua Covid-19.

Baca Juga: Usulan bebas pajak kendaraan baru ditolak, Kemenperin putar otak dorong daya beli

“Peluang sektor ini lebih kepada releasenya produk-produk baru dengan kendaraan hybrid dan listrik yang meningkatkan minat pasar,” ungkap Chris, Jumat (13/11).

Menurutnya, terlihat perusahaan yang berupaya untuk memberikan produk-produk mobil listrik memiliki respons pasar yang cukup baik. Sehingga, emiten-emiten otomotif juga bisa melakukan strategi peluncuran produk-produk anyar tersebut untuk meningkatkan kinerja.

Dari jajaran saham emiten otomotif, ia menilai saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Indomobil Sukses Internasional tbk (IMAS), dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) masih menarik untuk dijadikan pilihan.

“Ini karena beberapa produk baru yang akan launching. Sementara untuk AUTO juga sudah turun cukup signifikan, dengan penjualan yang kembali meningkat diharapkan kinerja AUTO tahun depan dapat membaik,” tambahnya.

Chris memasang target harga Rp 8.000 untuk ASII, IMAS dengan target harga Rp 1.100, dan AUTO dengan target harga Rp 1.200. 

Pada perdagangan Jumat (13/11) saham ASII melemah 1,67% ke harga Rp 5.900, IMAS menguat 0,62% ke Rp 805, dan AUTO juga naik 1,67% ke harga Rp 915.

Selanjutnya: Inilah 10 calon mobil listrik Hyundai hingga tahun 2022

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi
Terbaru