Kinerja dan valuasi saham terus tumbuh, BEI sambut baik rencana IPO perusahaan BUMN

Jumat, 05 Februari 2021 | 21:26 WIB   Reporter: Nur Qolbi
Kinerja dan valuasi saham terus tumbuh, BEI sambut baik rencana IPO perusahaan BUMN

ILUSTRASI. Rencana IPO sejumlah perusahaan BUMN dan anak usahanya


RENCANA IPO - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut baik rencana sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun anak usaha BUMN yang berminat menggelar penawaran umum saham perdana atawa initial public offering (IPO). Pasalnya, induk usaha maupun anak usaha BUMN yang telah tercatat di BEI menunjukkan kinerja keuangan yang baik.

Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, dari 15 BUMN dan 21 anak usaha BUMN yang tercatat di BEI, lima perusahaan masuk daftar 20 emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar. 

"Sejak IPO, rata-rata perusahaan juga mencatatkan kenaikan performa yang cukup signifikan, baik dari sisi pertumbuhan aset, pendapatan, dan laba bersih," tutur Nyoman kepada wartawan melalui pesan singkat, Jumat (5/2).

Selain itu, secara jangka panjang, valuasi saham rata-rata emiten pelat merah juga terus bertumbuh sejak IPO. Bahkan, menurut Nyoman, IPO BUMN maupun anak usahanya sangat disambut baik oleh investor. Hal ini tercermin dari cukup aktifnya saham-saham yang ditransaksikan.

Berdasarkan data BEI, sepanjang sembilan bulan pertama 2020, sebesar 36,13% nilai transaksi saham di BEI berasal dari transaksi jual-beli saham perusahaan pelat merah. Kapitalisasi pasar seluruh emiten pelat merah pun mencakup 25,8% dari total market cap saham di BEI.

Baca Juga: Usai IPO, Widodo Makmur Unggas (WMUU) langsung genjot kapasitas produksi

Untuk ke depannya, Nyoman berharap kinerja emiten-emiten BUMN dapat terus meningkat dengan tetap memperhatikan regulasi dan ketentuan yang berlaku, serta mengedepankan transparansi kepada investor publik. BEI juga dengan senang hati memberikan dukungan kepada BUMN dan entitas-nya untuk mendapatkan informasi tentang IPO, baik melalui kegiatan edukasi maupun pendampingan kepada manajemen dan tim perusahaan.

Terlebih lagi, menurut Nyoman, BUMN beserta entitas-nya akan memperoleh berbagai keuntungan dengan mencatatkan sahamnya di BEI. Dari sisi perusahaan, IPO dapat membantu BUMN untuk memperoleh pendanaan yang berkelanjutan, menciptakan kemandirian perusahaan, meningkatkan profitabilitas dan efisiensi, serta memperkuat tata kelola perusahaan.

Kemudian, bagi pemerintah, semakin banyaknya perusahaan BUMN yang go public, maka kinerja perusahaan juga akan semakin meningkat. Kondisi ini pada gilirannya akan memperbesar kontribusi BUMN terhadap Anggaran Pemasukan dan Belanja Negara (APBN) yang diperoleh dari dividen dan pajak bagi negara.

Berdasarkan data Kementerian BUMN, penerimaan negara yang bersumber dari BUMN (setoran pajak & dividen) sepanjang tahun 2019 mencapai Rp 280 triliun. Jumlah ini setara 18% dari total realisasi penerimaan pajak negara yang sebesar Rp 1.545,3 triliun.

Selanjutnya, bagi masyarakat luas dan ekonomi nasional, keberadaan BUMN sebagai perusahaan terbuka dapat menjadi sarana optimalisasi alokasi sumber daya, penyerapan tenaga kerja, dan pemerataan kepemilikan perusahaan negara. Sementara bagi pasar modal, IPO BUMN dapat meningkatkan likuiditas dan menambah pilihan sarana investasi bagi para investor pasar modal.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, kementeriannya berencana membawa delapan hingga 12 perusahaan pelat merah untuk go public dalam kurun waktu 2021-2023.

 

Selanjutnya: Sejumlah BUMN menyiapkan rencana IPO anak usaha

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru